Tak terasa air mata menetes begitu saja.
Tiba-tiba aku merasa takut..
Tiba-tiba aku merasa tidak siap..
Tiba-tiba aku merasa sedih..
Aku takut jika nanti saat itu tiba.
Aku tidak siap jika nanti harus meninggalkan orang-orang yang aku sayang.
Aku sedih jika harus berpisah dengan mereka nanti...
Entahlah..
Ketakutanku semakin menjadi ketika aku melihat wajah mereka..
Wajah-wajah yang sudah menghiasi hari-hariku selama ini.
Wajah-wajah yang selalu memberiku semangat ketika aku terpuruk.
Wajah-wajah yang tak pernah lelah menemaniku...
Selama ini aku belum pernah membahagiakan mereka. Dan apakah aku harus pergi sebelum aku bisa membahagiakan mereka???
Mama, Bapak, Dek Henry, Abe Hendra....
Maafkan aku...
Tuhan, aku mohon..
Berikan aku kemampuan untuk memberikan satu kebahagiaan untuk mereka.
Mohon berikanku satu kesempatan agar aku dapat melihat mereka tersenyum bahagia,
walaupun itu menjadi hal terakhir yang aku lihat sebelum aku menutup mata...
Cukup itu pintaku pdaMU yaa Allah...
Cukup itu...
Selamat datang di sisi lain diriku. Mampirlah sebentar, untuk sekedar melihat atau bersedia menikmatinya. Silahkan berlayar...
Rabu, 19 Oktober 2011
Selasa, 04 Oktober 2011
Berikan Aku Amnesia
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar aku dapat melupakan semua dalam hidupku.
Agar aku hanya mengingatMU, dia, keluargaku, keluarganya, dan sahabatku..
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar dia bisa benar-benar percaya padaku.
Agar bisa kurombak bersih hidupku.
Melakukan yang terbaik hanya untukMU, dia, keluargaku, keluarganya, dan sahabatku..
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar dihati ini tak lagi merasakan perih,
Agar diotak ini tak lagi membaca kebohongan,
Agar dijiwa ini tak ada lagi kegalauan.
Mohon berikan aku amnesia Tuhan...
Agar aku dapat melupakan semua dalam hidupku.
Agar aku hanya mengingatMU, dia, keluargaku, keluarganya, dan sahabatku..
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar dia bisa benar-benar percaya padaku.
Agar bisa kurombak bersih hidupku.
Melakukan yang terbaik hanya untukMU, dia, keluargaku, keluarganya, dan sahabatku..
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar dihati ini tak lagi merasakan perih,
Agar diotak ini tak lagi membaca kebohongan,
Agar dijiwa ini tak ada lagi kegalauan.
Mohon berikan aku amnesia Tuhan...
Menunggu
Berusaha menjadi yang terbaik dalam hidupmu itu adalah sesuatu yang sangat sulit untuk kulakukan.
Benar benar sulit..
Dia yang pernah ada dihatimu, sudah kau patri dan kau simpan rapat-rapat.
Sudah kau segel dengan segel "TAK KAN PERNAH TERGANTIKAN"
Tapi aku masih saja egois dan memaksa dirimu agar bisa menerimaku dengan semua usahaku.
Hanya karena aku yang terlalu menyayangimu?
Aku berusaha memertahankanmu.
Aku masih berusaha menjadi yang terbaik untukmu.
Entah sampai kapan kau dan aku sanggup untuk bertahan.
Ataukah pada akhirnya aku harus ikhlas melepasmu?
Mencintaimu adalah sebuah perjuangan sulit bagiku.
Menerima semua tentangmu,
menerima kau yang benar-benar asing dalam hidupku.
Bukan hal yang mudah bagiku sayang..
Dan aku yakin, begitupula yang kau rasakan.
Apakah memang aku terlalu bersalah padamu?
Aku masih menunggu.
Aku masih ingin menunggu.
Hingga nanti kau berikan hatimu padaku.
Aku selalu menunggumu..
Benar benar sulit..
Dia yang pernah ada dihatimu, sudah kau patri dan kau simpan rapat-rapat.
Sudah kau segel dengan segel "TAK KAN PERNAH TERGANTIKAN"
Tapi aku masih saja egois dan memaksa dirimu agar bisa menerimaku dengan semua usahaku.
Hanya karena aku yang terlalu menyayangimu?
Aku berusaha memertahankanmu.
Aku masih berusaha menjadi yang terbaik untukmu.
Entah sampai kapan kau dan aku sanggup untuk bertahan.
Ataukah pada akhirnya aku harus ikhlas melepasmu?
Mencintaimu adalah sebuah perjuangan sulit bagiku.
Menerima semua tentangmu,
menerima kau yang benar-benar asing dalam hidupku.
Bukan hal yang mudah bagiku sayang..
Dan aku yakin, begitupula yang kau rasakan.
Apakah memang aku terlalu bersalah padamu?
Aku masih menunggu.
Aku masih ingin menunggu.
Hingga nanti kau berikan hatimu padaku.
Aku selalu menunggumu..
Senin, 03 Oktober 2011
Dan Ternyata...
Mengeluh lagi,
menangis lagi,
stress lagi,
depresi lagi,
huuufft.... capek rasanya..
Ternyata aku memang belum dewasa. Masih seperti anak kecil yang segalanya harus diatur, harus ditunjukkan, harus dibimbing.
Semua yang dia katakan tentang aku memang benar adanya. Aku bodoh dan kekanakan.
Aku selalu saja menggantungkan hidup dan kebahagiaanku pada orang lain. Berharap mereka peduli padaku. Berharap mereka mau mengerti aku, menyayangiku, dan membuatku bahagia. Mengapa aku tak melakukan sendiri apa yang kuharapkan dari orang lain itu?? Bodohnya aku..
Selama ini aku telah salah menilai dan menjalani hidupku sendiri.
Bagaimana bisa aku mencintai orang dengan sepenuh hati kalau aku sendiri belum bisa mencintai diriku sendiri?
Bagaimana bisa aku berusaha membuat orang lain sedangkan aku tak pernah berusaha membuat diriku sendiri bahagia?
Dari dulu selalu mencari tahu apa yang diinginkan orang lain, dan menemukan sesuatu yang aku kira benar. Melakukan apa yang orang ingin, menuruti kemauan orang lain.
Hellooooow... Kris, ini hidupmu!!! Kenapa kamu malah membiarkan dirimu menjadi pengikut orang lain??
Ternyata selama ini:
Aku tak pernah punya keberanian untuk berdiri sendiri.
Aku tak pernah punya keberanian untuk percaya pada hatiku sendiri.
Aku tak pernah punya keberanian untuk jadi diriku sendiri.
Aku terlalu takut tak ada orang yang mau peduli denganku.
Aku terlalu takut tak ada orang yang bisa menerimaku.
Ternyata aku takut sendirian..
Sebuah perasaan masalalu. Perasaan yang membuatku takut terulang lagi.
Ternyata itu jawabannya...
menangis lagi,
stress lagi,
depresi lagi,
huuufft.... capek rasanya..
Ternyata aku memang belum dewasa. Masih seperti anak kecil yang segalanya harus diatur, harus ditunjukkan, harus dibimbing.
Semua yang dia katakan tentang aku memang benar adanya. Aku bodoh dan kekanakan.
Aku selalu saja menggantungkan hidup dan kebahagiaanku pada orang lain. Berharap mereka peduli padaku. Berharap mereka mau mengerti aku, menyayangiku, dan membuatku bahagia. Mengapa aku tak melakukan sendiri apa yang kuharapkan dari orang lain itu?? Bodohnya aku..
Selama ini aku telah salah menilai dan menjalani hidupku sendiri.
Bagaimana bisa aku mencintai orang dengan sepenuh hati kalau aku sendiri belum bisa mencintai diriku sendiri?
Bagaimana bisa aku berusaha membuat orang lain sedangkan aku tak pernah berusaha membuat diriku sendiri bahagia?
Dari dulu selalu mencari tahu apa yang diinginkan orang lain, dan menemukan sesuatu yang aku kira benar. Melakukan apa yang orang ingin, menuruti kemauan orang lain.
Hellooooow... Kris, ini hidupmu!!! Kenapa kamu malah membiarkan dirimu menjadi pengikut orang lain??
Ternyata selama ini:
Aku tak pernah punya keberanian untuk berdiri sendiri.
Aku tak pernah punya keberanian untuk percaya pada hatiku sendiri.
Aku tak pernah punya keberanian untuk jadi diriku sendiri.
Aku terlalu takut tak ada orang yang mau peduli denganku.
Aku terlalu takut tak ada orang yang bisa menerimaku.
Ternyata aku takut sendirian..
Sebuah perasaan masalalu. Perasaan yang membuatku takut terulang lagi.
Ternyata itu jawabannya...
Langganan:
Postingan (Atom)