Rabu, 14 Desember 2011

Hanya untuk Sebuah Nama

Hanya untuk sebuah nama,
Yang tak pernah sempat membuka mata
Yang tak pernah sempat hembuskan nafasnya didunia.

Hanya untuk sebuah nama,
Yang tak sempat dikenal orang
Yang tak terakui kehadirannya.

Hanya untuk sebuah nama,
Yang telah berjuang tuk bertahan
Tapi sayang tetap saja ia terlewatkan.


Maaf…
Hanya kata itu yang terdengar dari bibir ini berkali-kali. Tak terasa setetes demi setetes air mulai mengalir dari sudut mata. Mulai membasahi mukena yang masih kukenakan setelah menunaikan kewajibanku. Dengan masih bersimpuh menghadap pada Tuhanku, aku mulai terisak. Merasakan dada yang sesak karena sebuah rindu. Rindu pada sebuah nama yang belum sempat terjamah. Rindu pada sebuah nama yang telah kutinggalkan beberapa waktu lalu..

Dia pasti sedang tertidur pulas disampingku saat ini. Suara tangisnya pasti terdengar saat dia terjaga lapar. Tawanya pasti juga terdengar ketika ia ditimang. Andai saja waktu itu keegoisanku bisa ku buang. Andai saja waktu itu ketakutanku bisa ku redam. Andai saja... Yah, andai saja..
Segala rasa bersalah dan penyesalan pun mulai kembali menyelimutiku..

Yaa Allah…

Dan aku hanya mampu tertelungkup diatas sajadahku..

Tidak ada komentar: