Mungkin banyak yang sudah tau kalau saya saat ini bekerja sebagai jurnalis di sebuah media cetak harian di Kota kecil bernama Bojonegoro.
Mungkin banyak yang berpikir bahwa pekerjaan ini enak dan santai. Padahal jika saja kalian tau, otak saya tidak pernah berhenti berkeliling meskipun saya sedang dalam keadaan terlelap sekalipun.
"Mau liputan apa besok?"
"Mau kemana besok?"
"Yang ini sudah pernah diliput atau belum?"
"Kalau meliput ini menarik nggak ya?"
Pertanyaan-pertanyaan itu selalu setia menemani saya setiap harinya. Saat akan terlelap, saat terbangun tengah malam, hingga saat mentari bersinar dan saya membuka mata.
Bahkan, harus meyeret tubuh yang terasa berat beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Hingga sampai di hadapan sebuah kotak yang memantulkan bayangan saya selesai bercinta dengan air di bak mandi, saya masih saja bergelut dengan pertanyaan di atas. *menghela napas panjang*
Biasanya jawaban mulai muncul ketika waktu sudah menunjukkan sekitar 7200 detik sebelum deadline.
Dan mau tak mau Si Kuning harus digeber sedikit kencang ke tempat-tempat yang saya tuju. Berkenalan dengan pemilik usaha, basa-basi sedikit, pancing omongan, dan gotcha!
Jawaban banyak yang ngelantur. *menghela napas lagi*
Kendala kadang datang dari para narasumber yang enggan menjelaskan bisnisnya secara gamblang. Bahkan, ada yang menjawab hanya beberapa kata dari keseluruhan pertanyaan. (Ini sebenarnya saya wawancara atau bercerita sih? *tepok jidat*)
Pukul 13.30 WIB (Waktu Indonesia bagian Bojonegoro), si Kuning kembali saya geberr (dengan penekanan) menuju kantor tercinta.
*masuk kantor *pilih-pilih PC *duduk dan nyalakan PC *setor listing *hening sejenak.....
tik tok tik tok tik tok tik tok tik tok
5 menit...
10 menit...
15 menit...
Asap mulai terlihat mengepul dari lubang telinga saya. Otak saya berderit-derit memaksakan untuk bekerja. hahahahahahahahahah........ *punya otak ya??*
Akhirnya setelah otak mulai terbiasa, berjalan, jari-jari menari diatas keyboard, kata-kata terlukis sudah di monitor.
Berhenti di situ??
Tidak sodara... hati dag dig dug menunggu redaktur mengedit berita.
Sudah hampir 3 bulan.... Masa penentuan akan datang.
Tau apa yang saya pikirkan?
ssssstttttt....
*mengendap-endap perlahan keluar ruangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar