Buat aku, dari dulu, cowok yang bawain ceweknya bunga itu keren. Cowok yang kasih kejutan kecil ketika ceweknya ulang tahun atau anniversarian itu so sweet banget. Dan kebetulan, aku cewek yang suka kejutan...
Pacarku...
Dia bukan orang yang romantis. Eh tapi romantis juga sih.. Eh, nggak juga...
Ah, tau ah.
Dia memang seperti itu..
Dia nggak pernah bawakan aku bunga, dia nggak pernah kasih aku kado, dia nggak pernah kasih aku kejutan. Iya, sama sekali. Bahkan ketika aku ulang tahun aja dia nggak hubungi aku selama 3 hari. (-_-")
Tapi dia dulu sering bikin aku meleleh dengan diksi-diksi yang dikirimnya melalui BBM.
Diksi-diksinya itu pula lah yang membuatku cinta pada bacaan pertama... (ceritanya kan gara-gara baca note dia)
Dia itu sabaaaaar banget. Selama beberapa kali pacaran (gini-gini aku dulu banyak fansnya.. hihihi) baru kali ini aku punya pacar yang sangat super duper sabar sekali. Hanya saja, aku sering kali mencoba menghabiskan kesabarannya dengan tingkahku. hehehe... Maap..
Dia selalu memandang segala sesuatu dari sisi positif. Bahkan ketika aku marah pun, dia melihat dari sisi positif. Kata dia, "Berarti adek makin sayang sama akunya."
Tapi aku tahu, dalam hati kecilnya pasti sempat terbesit kesel, marah, kecewa. Dia hanya berusaha berpikir positif saja. Meyakinan dirinya bahwa everythings gonna be ok. Dan hal itu yag ku sebut kebohongan.
Aku dan pacarku berbeda karakter. Aku orang yang ceplas ceplos dan tegas. Bilang iya kalau iya, bilang tidak kalau tidak. Sedangkan dia selalu berpikir dulu bagaimana baiknya. Akhirnya hal yang ideal yang diungkapkan. Itu pemikiran dia yang selalu positif.
Pernah berantem? Pastinya. Dua karakter yang aku sebut tadi kan hal yang sangat bertolak belakang. Tepatnya, lebih sering aku yang marah-marah dan kesel sendiri, dan dia tetap beranggapan nggak ada apa-apa. Niatnya biar akunya nggak makin marah. Bener sih, aku langsung diem. Iya diem, diem nggak mau ngomong sama sekali. hehehehe...
Tapi seru sih... Dengan begitu aku bisa belajar dewasa sekali lagi. Belajar menalar, belajar ikhlas, belajar syukur, belajar sabar, belajar mengartikan hidup dari sisi positif.
Sebenernya aku nggak tahu, apakah pacarku ini nantinya jadi jodohku atau bukan. Tapi yang jelas, semakin lama, sepertinya ada banyak hal yang harus dipelajari lagi. Dia nggak sesimpel yang aku tahu dulu, dan sepertinya akupun nggak sesimpel yang dia kenal dulu.
Aku rasa ini bukan karena kami yang semakin berubah, tapi mungkin karena kami menyelam semakin dalam. Semakin benar-benar berusaha mengerti satu sama lain. Sepertinya begitu..
Butuh proses untuk benar-benar mengerti seseorang, hingga akhirnya bisa menerima semuanya yang dimengerti secara tulus...
-Love you-
Pacarku...
Dia bukan orang yang romantis. Eh tapi romantis juga sih.. Eh, nggak juga...
Ah, tau ah.
Dia memang seperti itu..
Dia nggak pernah bawakan aku bunga, dia nggak pernah kasih aku kado, dia nggak pernah kasih aku kejutan. Iya, sama sekali. Bahkan ketika aku ulang tahun aja dia nggak hubungi aku selama 3 hari. (-_-")
Tapi dia dulu sering bikin aku meleleh dengan diksi-diksi yang dikirimnya melalui BBM.
Diksi-diksinya itu pula lah yang membuatku cinta pada bacaan pertama... (ceritanya kan gara-gara baca note dia)
Dia itu sabaaaaar banget. Selama beberapa kali pacaran (gini-gini aku dulu banyak fansnya.. hihihi) baru kali ini aku punya pacar yang sangat super duper sabar sekali. Hanya saja, aku sering kali mencoba menghabiskan kesabarannya dengan tingkahku. hehehe... Maap..
Dia selalu memandang segala sesuatu dari sisi positif. Bahkan ketika aku marah pun, dia melihat dari sisi positif. Kata dia, "Berarti adek makin sayang sama akunya."
Tapi aku tahu, dalam hati kecilnya pasti sempat terbesit kesel, marah, kecewa. Dia hanya berusaha berpikir positif saja. Meyakinan dirinya bahwa everythings gonna be ok. Dan hal itu yag ku sebut kebohongan.
Aku dan pacarku berbeda karakter. Aku orang yang ceplas ceplos dan tegas. Bilang iya kalau iya, bilang tidak kalau tidak. Sedangkan dia selalu berpikir dulu bagaimana baiknya. Akhirnya hal yang ideal yang diungkapkan. Itu pemikiran dia yang selalu positif.
Pernah berantem? Pastinya. Dua karakter yang aku sebut tadi kan hal yang sangat bertolak belakang. Tepatnya, lebih sering aku yang marah-marah dan kesel sendiri, dan dia tetap beranggapan nggak ada apa-apa. Niatnya biar akunya nggak makin marah. Bener sih, aku langsung diem. Iya diem, diem nggak mau ngomong sama sekali. hehehehe...
Tapi seru sih... Dengan begitu aku bisa belajar dewasa sekali lagi. Belajar menalar, belajar ikhlas, belajar syukur, belajar sabar, belajar mengartikan hidup dari sisi positif.
Sebenernya aku nggak tahu, apakah pacarku ini nantinya jadi jodohku atau bukan. Tapi yang jelas, semakin lama, sepertinya ada banyak hal yang harus dipelajari lagi. Dia nggak sesimpel yang aku tahu dulu, dan sepertinya akupun nggak sesimpel yang dia kenal dulu.
Aku rasa ini bukan karena kami yang semakin berubah, tapi mungkin karena kami menyelam semakin dalam. Semakin benar-benar berusaha mengerti satu sama lain. Sepertinya begitu..
Butuh proses untuk benar-benar mengerti seseorang, hingga akhirnya bisa menerima semuanya yang dimengerti secara tulus...
-Love you-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar