Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Hallo adekku yang ganteng… Sedang apa kau di surga saat ini?
Dek, kenapa kau tak pernah datang lagi ke mimpiku?? Aku kangen tauk!
Kemarin pagi sepupu kita cerita, setiap hari kau datang kerumahnya untuk makan. Kau datang bersama kakaknya dan Kakek Dongkol. Setiap malam dia membukakan pintu untuk kalian bertiga. Dia bilang di meja ada 3 piring nasi dan lauk, 3 gelas air minum, dan 3 kursi untuk duduk kalian. Dia melihatmu makan kepala ayam yang kau makan bagian otak dan matanya. Hahaha… Ternyata kau masih sama seperti dulu ya dek!
Aku terus menanyakan ke sepupu kita itu tentang apa yang kalian lakukan. Aku juga menanyakan seperti apa rupa kalian. Dia bilang kau sekarang tinggi dan ganteng sekali. Kulitmu putih dan kau juga memakai baju putih. Yaa Tuhan, aku jadi ingin melihatmu sendiri!! Kakaknya juga memakai baju putih, cantik, dan kulitnya putih juga. Kakek Dongkol juga pakai baju putih, tapi beliau tidak berjalan menggunakan tongkat seperti dimasa hidupnya beberapa waktu yang lalu. Hey, kalian yang sudah meninggal semua pakai baju putih kah dek??
Kemudian aku bertanya, mengapa kalian tidak mau makan dirumah kita saja. Dia bilang, Kakek Dongkol nggak mau kerumah, beliau mau minta makan dirumahnya saja. Mungkin gantian ya, kan seumur hidup beliau tinggal dirumah kita. Dan kau nggak pulang ke rumah karena rumah kita karena ada pagarnya. Dan pagar itu selalu tertutup setiap malam. Jadi kau langsung pulang, nggak jadi masuk. Ya iya lah dek, kau datang tengah malam. Lain kali sebelum kau datang kau bilang dulu, pasti nanti akan aku bukakan pagar itu untukmu. Aku masih sering terjaga kok sampai lewat tengah malam.
Tiap malam dia bukakan pintu untuk kalian bertiga, kemudian dia sembunyi sampai kalian masuk. Jika kalian sudah masuk dia menutup pintu kemudian tidur. Jam satu malam dia terjaga dari tidurnya, kemudian membuka pintu lagi agar kalian bisa keluar. Biasanya kalian keluar setelah makan, dan dia melihat kalian terbang lagi keatas, pulang untuk tidur katanya.
Deeek… Benarkah itu kau?
Setelah mendengar cerita itu dikepalaku langsung penuh dengan banyak tanda tanya. Tentu saja, karena hal itu jauh dari jangkauan akal. Tapi memang itulah Allah kan? Aku tidak mungkin bisa melogika Allah dan segala kuasa-NYA. Tapi aku percaya sepupu kita itu bercerita tentang kebenaran. Anak umur 6 tahun mana mungkin berbohong kan? :)
Meskipun mungin aku tak bisa melihatmu sendiri, setidaknya aku tau kau bahagia di sana. :)
I always love u my brother… *kiss kiss kiss* *peluk erat-erat*
Wassalamu’aialikum Wr. Wb.
Ur Sister.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar