Hujan lagi sore ini...
Semakin menegaskan apa yang tengah dirasa.
Gamang...
Pertikaian yang terjadi dalam diri semakin membuatku tak berdaya
Rasanya ingin melompat dan melayangkan segenap sayatan-sayatan yang terlukis di tangan
Belum jua aku berdiri,
hanya berjuang melawan tak tersampai
Mengalun irama syair berderu dengan badai itu
Biar hanya menghempas sekali dalam satu waktu,
Namun remuk riak yang terlihat jauhlah sampai disitu.
Selamat datang di sisi lain diriku. Mampirlah sebentar, untuk sekedar melihat atau bersedia menikmatinya. Silahkan berlayar...
Rabu, 21 Desember 2011
Jumat, 16 Desember 2011
:-)
Hidup tak berakhir hanya dengan berakhirnya hubungan kita,
Hidupku hanya berakhir ketika Tuhanku tak mau lagi mengijinkan jantungku berdetak.
Aku masih percaya pada Tuhanku, hingga kini aku masih tetap berdiri disini.
Berusaha untuk tetap tegak memandang kedepan,
Berusaha untuk kembali meneruskan langkah yang sempat tertunda.
Hidup tak berhenti dengan perginya dirimu.
Hidupku hanya berhenti ketika Tuhanku meminta ruhku untuk meninggalkan ragaku.
Tapi Dia masih percaya padaku, hingga kini aku masih bertahan disini.
Berusaha untuk menata kembali hidupku,
Berusaha untuk menentukan arahku.
Mencintaimu adalah anugerah terindah yang pernah kumiliki,
Pemberian Tuhanku yang sangat berarti.
Tapi kehilanganmu merupakan nikmat dari Tuhanku,
Satu teguran untuk mengingatkanku pada dosaku,
Mengingatkanku untuk kembali di jalanNya.
Terimakasih telah sempat singgah dalam hidupku,
Memberiku bahagia walau hanya sekejap,
Dan memberiku satu pelajaran berarti untuk masa depanku.
Sampai saat ini aku masih selalu berusaha tersenyum,
Mensyukuri semua yang telah Tuhan berikan padaku ,
Mensyukuri pertemuan kita…
Hidupku hanya berakhir ketika Tuhanku tak mau lagi mengijinkan jantungku berdetak.
Aku masih percaya pada Tuhanku, hingga kini aku masih tetap berdiri disini.
Berusaha untuk tetap tegak memandang kedepan,
Berusaha untuk kembali meneruskan langkah yang sempat tertunda.
Hidup tak berhenti dengan perginya dirimu.
Hidupku hanya berhenti ketika Tuhanku meminta ruhku untuk meninggalkan ragaku.
Tapi Dia masih percaya padaku, hingga kini aku masih bertahan disini.
Berusaha untuk menata kembali hidupku,
Berusaha untuk menentukan arahku.
Mencintaimu adalah anugerah terindah yang pernah kumiliki,
Pemberian Tuhanku yang sangat berarti.
Tapi kehilanganmu merupakan nikmat dari Tuhanku,
Satu teguran untuk mengingatkanku pada dosaku,
Mengingatkanku untuk kembali di jalanNya.
Terimakasih telah sempat singgah dalam hidupku,
Memberiku bahagia walau hanya sekejap,
Dan memberiku satu pelajaran berarti untuk masa depanku.
Sampai saat ini aku masih selalu berusaha tersenyum,
Mensyukuri semua yang telah Tuhan berikan padaku ,
Mensyukuri pertemuan kita…
Rabu, 14 Desember 2011
Hanya untuk Sebuah Nama
Hanya untuk sebuah nama,
Yang tak pernah sempat membuka mata
Yang tak pernah sempat hembuskan nafasnya didunia.
Hanya untuk sebuah nama,
Yang tak sempat dikenal orang
Yang tak terakui kehadirannya.
Hanya untuk sebuah nama,
Yang telah berjuang tuk bertahan
Tapi sayang tetap saja ia terlewatkan.
Maaf…
Hanya kata itu yang terdengar dari bibir ini berkali-kali. Tak terasa setetes demi setetes air mulai mengalir dari sudut mata. Mulai membasahi mukena yang masih kukenakan setelah menunaikan kewajibanku. Dengan masih bersimpuh menghadap pada Tuhanku, aku mulai terisak. Merasakan dada yang sesak karena sebuah rindu. Rindu pada sebuah nama yang belum sempat terjamah. Rindu pada sebuah nama yang telah kutinggalkan beberapa waktu lalu..
Dia pasti sedang tertidur pulas disampingku saat ini. Suara tangisnya pasti terdengar saat dia terjaga lapar. Tawanya pasti juga terdengar ketika ia ditimang. Andai saja waktu itu keegoisanku bisa ku buang. Andai saja waktu itu ketakutanku bisa ku redam. Andai saja... Yah, andai saja..
Segala rasa bersalah dan penyesalan pun mulai kembali menyelimutiku..
Yaa Allah…
Dan aku hanya mampu tertelungkup diatas sajadahku..
Yang tak pernah sempat membuka mata
Yang tak pernah sempat hembuskan nafasnya didunia.
Hanya untuk sebuah nama,
Yang tak sempat dikenal orang
Yang tak terakui kehadirannya.
Hanya untuk sebuah nama,
Yang telah berjuang tuk bertahan
Tapi sayang tetap saja ia terlewatkan.
Maaf…
Hanya kata itu yang terdengar dari bibir ini berkali-kali. Tak terasa setetes demi setetes air mulai mengalir dari sudut mata. Mulai membasahi mukena yang masih kukenakan setelah menunaikan kewajibanku. Dengan masih bersimpuh menghadap pada Tuhanku, aku mulai terisak. Merasakan dada yang sesak karena sebuah rindu. Rindu pada sebuah nama yang belum sempat terjamah. Rindu pada sebuah nama yang telah kutinggalkan beberapa waktu lalu..
Dia pasti sedang tertidur pulas disampingku saat ini. Suara tangisnya pasti terdengar saat dia terjaga lapar. Tawanya pasti juga terdengar ketika ia ditimang. Andai saja waktu itu keegoisanku bisa ku buang. Andai saja waktu itu ketakutanku bisa ku redam. Andai saja... Yah, andai saja..
Segala rasa bersalah dan penyesalan pun mulai kembali menyelimutiku..
Yaa Allah…
Dan aku hanya mampu tertelungkup diatas sajadahku..
Rabu, 07 Desember 2011
Entah apa
Terlihat untuk sesuatu yang kebetulan, dan sungguh itu menimbulkan satu tanda tanya yang sangat besar.
Terdiam hanyalah yang dapat aku lakukan saat ini.
Mencoba sejenak berpikir sendiri untuk menuliskan sebuah jawaban,
tapi kosong...
Benar tak tau apa dan kenapa.
Mungkin jika ada satu clue yang kemudian kembali terungkap, akan muncul satu titik cerah dimana aku bisa mencoba menebak, menerka, meraba.
Namun terlalu beresiko.. Benar-benar tak terjawab...
Berhenti dan kemudian terdiam lagi. Aku masih ingin mencari tahu, hanya saja terselip sedikit rasa takut jika yang ku dapat nantinya adalah sebuah hantaman pisau tajam.
Jika kutinggalkan, rasa ingin tahuku juga pasti selalu bergelayut pada leherku.
Terdiam, benar-benar terdiam..
Namun kemudian kulangkahkan kaki perlahan mulai meninggalkan pertanyaan itu disana.
Kutepis jauh-jauh pikiran yang tak mulai tak tentu arah ini. Pelik.. Menyerah buan satu pilihan, namun pergi pun bukan sebagai tanda menyerah. Karena aku masih akan berada disini. Hanya saja aku sedikit memalingkan pandangan, hanya untuk sekedar menepis rasa tak menentu yang perlahan datang.
Pergilah..
Aku tak ingin disini kau melihatku tersenyum tanpa ketulusan. Aku hanya sedang bingung. Membingungkan apa yang ingin ku tatap untuk kedepanku? Aku hanya sedang memikirkan diriku sendiri. Dan aku terkesiap ketika kau benar-benar pergi..
Kembali terdiam..
Menoleh pada jalan yang telah kulalui tak juga memberikan satu jawaban mengapa aku berada disini sekarang. Memintal seluruh kenangan yang kukenakan sebagai selimut untuk berlindung dari dinginnya hawa disini. Dan sepertinya itu adalah satu kesalahan besar karena jalanku tak terlihat tertutup oleh selimutku...
Terdiam hanyalah yang dapat aku lakukan saat ini.
Mencoba sejenak berpikir sendiri untuk menuliskan sebuah jawaban,
tapi kosong...
Benar tak tau apa dan kenapa.
Mungkin jika ada satu clue yang kemudian kembali terungkap, akan muncul satu titik cerah dimana aku bisa mencoba menebak, menerka, meraba.
Namun terlalu beresiko.. Benar-benar tak terjawab...
Berhenti dan kemudian terdiam lagi. Aku masih ingin mencari tahu, hanya saja terselip sedikit rasa takut jika yang ku dapat nantinya adalah sebuah hantaman pisau tajam.
Jika kutinggalkan, rasa ingin tahuku juga pasti selalu bergelayut pada leherku.
Terdiam, benar-benar terdiam..
Namun kemudian kulangkahkan kaki perlahan mulai meninggalkan pertanyaan itu disana.
Kutepis jauh-jauh pikiran yang tak mulai tak tentu arah ini. Pelik.. Menyerah buan satu pilihan, namun pergi pun bukan sebagai tanda menyerah. Karena aku masih akan berada disini. Hanya saja aku sedikit memalingkan pandangan, hanya untuk sekedar menepis rasa tak menentu yang perlahan datang.
Pergilah..
Aku tak ingin disini kau melihatku tersenyum tanpa ketulusan. Aku hanya sedang bingung. Membingungkan apa yang ingin ku tatap untuk kedepanku? Aku hanya sedang memikirkan diriku sendiri. Dan aku terkesiap ketika kau benar-benar pergi..
Kembali terdiam..
Menoleh pada jalan yang telah kulalui tak juga memberikan satu jawaban mengapa aku berada disini sekarang. Memintal seluruh kenangan yang kukenakan sebagai selimut untuk berlindung dari dinginnya hawa disini. Dan sepertinya itu adalah satu kesalahan besar karena jalanku tak terlihat tertutup oleh selimutku...
Sabtu, 03 Desember 2011
Kembali
Dan harus kembali terhempas ketika perlahan kepingan ini dikumpulkan....
Dengan susah payah aku memungut kepingan hatiku ketika kau datang. Membantuku memungutnya, dan menuntunku yang berjalan tertatih dengan sebelah sayapku. Menyusun kembali berusaha membuatnya utuh dengan senyumanmu...
Perlahan kau tempelkan satu persatu dengan kepercayaan yang kau tanamkan. Dan selalu berusaha membuatku tersenyum dengan mata itu..
Tapi ketika aku mulai menerbitkan senyumku, ketika aku mulai melangkahkan kaki bersamamu, tiba-tiba kau lepaskan penganganmu, kau banting kepingan hatiku dan kau hempaskan lagi aku dalam jurang yang itu. Jurang tempat kau menemukanku... Jurang dimana sebelah sayapku tergeletak pasrah..
Dan membuatku benar-benar linglung. tak tahu apa yang harus aku lakukan...
Dengan susah payah aku memungut kepingan hatiku ketika kau datang. Membantuku memungutnya, dan menuntunku yang berjalan tertatih dengan sebelah sayapku. Menyusun kembali berusaha membuatnya utuh dengan senyumanmu...
Perlahan kau tempelkan satu persatu dengan kepercayaan yang kau tanamkan. Dan selalu berusaha membuatku tersenyum dengan mata itu..
Tapi ketika aku mulai menerbitkan senyumku, ketika aku mulai melangkahkan kaki bersamamu, tiba-tiba kau lepaskan penganganmu, kau banting kepingan hatiku dan kau hempaskan lagi aku dalam jurang yang itu. Jurang tempat kau menemukanku... Jurang dimana sebelah sayapku tergeletak pasrah..
Dan membuatku benar-benar linglung. tak tahu apa yang harus aku lakukan...
Selasa, 29 November 2011
Masih
Harusnya aku tak membiarkanmu memasuki hatiku saat itu. Harusnya aku tak membukakan pintu hatiku untukmu. Harusnya aku tetap membiarkanu menjadi orang asing dalam hidupku.
Segalanya telah ku persiapkan, ku sediakan untuk selalu menantimu. Menunggumu, meski aku tahu bahwa penantianku tidak berada dalam kepastian. Tapi aku tetap ingin menunggumu. Dengan segelas kukubima susu dan setoples maicih level 10. Berharap kau selalu muncul dengan senyum dan kedipan mata konyolmu itu.
Iya.. Mata itu.. Mata konyol itu.. Mata yang selalu berhasil membuatku tertawa ketika kau mulai memainkannya. Mata yang selalu berhasil membuatku merasakan cinta ketika kau memandangku dalam-dalam. Iya.. Mata itu.. Mata yang bahkan hadir dalam mimpiku sebelum aku mengenalmu.
Aku tak berharap banyak untuk bisa kau hampiri dalam penantianku. Aku hanya ingin terus memandang senyum dan mata itu. Aku hanya ingin terus bisa melihatmu. Selama aku masih bisa duduk disini, dan menunggumu lewat didepanku.
Aku hanya ingin kau memandangku pula, meski hanya sekilas saja. Selagi aku masih disini, selagi aku masih ada. Karena yang ku tahu sebentar lagi aku tak kan bisa menemuimu..
Aku masih ingin disini. Sembari melihatmu. Mendendangkan lagu-lagumu. Menertawakan ekspresiku.
Aku masih ingin disini..
Aku masih ingin mencintaimu..
Segalanya telah ku persiapkan, ku sediakan untuk selalu menantimu. Menunggumu, meski aku tahu bahwa penantianku tidak berada dalam kepastian. Tapi aku tetap ingin menunggumu. Dengan segelas kukubima susu dan setoples maicih level 10. Berharap kau selalu muncul dengan senyum dan kedipan mata konyolmu itu.
Iya.. Mata itu.. Mata konyol itu.. Mata yang selalu berhasil membuatku tertawa ketika kau mulai memainkannya. Mata yang selalu berhasil membuatku merasakan cinta ketika kau memandangku dalam-dalam. Iya.. Mata itu.. Mata yang bahkan hadir dalam mimpiku sebelum aku mengenalmu.
Aku tak berharap banyak untuk bisa kau hampiri dalam penantianku. Aku hanya ingin terus memandang senyum dan mata itu. Aku hanya ingin terus bisa melihatmu. Selama aku masih bisa duduk disini, dan menunggumu lewat didepanku.
Aku hanya ingin kau memandangku pula, meski hanya sekilas saja. Selagi aku masih disini, selagi aku masih ada. Karena yang ku tahu sebentar lagi aku tak kan bisa menemuimu..
Aku masih ingin disini. Sembari melihatmu. Mendendangkan lagu-lagumu. Menertawakan ekspresiku.
Aku masih ingin disini..
Aku masih ingin mencintaimu..
Minggu, 27 November 2011
Dan apakah kembalia semuanya harus berhenti??
Memang sebaiknya berhenti sebelum terlalu jauh...
Dan yang ku takutkan kembali terjadi..
Setidak pantaskah itu?
Semuanya ini yang ku khawatirkan...
Menyadari siapa diri ini.
Sangat amat sadar...
Dan kemudian hal ini kembali membuatku terpuruk.
Terpuruk dalam rasa tak pantas,
terpuruk dalam rasa yang terhina...
Serendah itukah?
Jika berharap masih dapat tercipta
Disini akan berdiri dan menanti aku
Namun tak ada setitikpun keberanian untuk itu.
Menyelami hati itu adalah sebuah keputusan.
Tapi jika pengorbanan perlu dilakukan,
akan kulakukan semua demi kebahagiaan siapapun...
Memang sebaiknya berhenti sebelum terlalu jauh...
Dan yang ku takutkan kembali terjadi..
Setidak pantaskah itu?
Semuanya ini yang ku khawatirkan...
Menyadari siapa diri ini.
Sangat amat sadar...
Dan kemudian hal ini kembali membuatku terpuruk.
Terpuruk dalam rasa tak pantas,
terpuruk dalam rasa yang terhina...
Serendah itukah?
Jika berharap masih dapat tercipta
Disini akan berdiri dan menanti aku
Namun tak ada setitikpun keberanian untuk itu.
Menyelami hati itu adalah sebuah keputusan.
Tapi jika pengorbanan perlu dilakukan,
akan kulakukan semua demi kebahagiaan siapapun...
Jumat, 25 November 2011
Reviwe pertandingan AC Milan vs Barcelona (24 Nopember 2011 : 02.45)
Pagi ini Barcelona bermain dengan sangat apik. Ketepatan akuransi, kekuatan pertahanan, dan permainan cepat mereka berhasil mengalahkan AC Milan dengan skor akhir 3-2.
Tapi dengan kecepatan permainan dari Barca tersebut tidak membuat Tim Rossoneri ini kalang kabut. Justru tim yang sering diejek sebagai panti jompo karena pemainnya yang tua-tua ini mampu membuktikan bahwa mereka layak diperhitungkan. Mereka mampu mengimbangi permainan cepat dari pemain Barca, dan berhasil mencetak 3 gol, meskipun 1 gol dari Bommel dimasukkan ke gawang sendiri (gol bunuh diri) pada 15 menit pertama.
Kedua tim bermain dengan tipe permainan menyerang, sehingga bola dapat dengan berpindah dari zona AC Milan ke Barca, begitu juga sebaliknya. Namun saat bola Barca menyerang, pertahanan Milan di lini belakang terlalu longgar sehingga Barca mendapatkan banyak sekali kesempatan untuk membobol gawang Milan. Untungnya Abiati dapat dengan tepat dan cepat membaca dan menghalau bola.
Ac Milan mendapat 2 skor yang diperoleh dari Zlatan Ibrahimovic pada menit ke-20 dan Kevin Prince Boateng pada menit ke-54. Gol yang diciptakan oleh mereka berdua sangatah indah dan menunjukkan kualitas pemain AC Milan yang sesungguhnya.
Barcelona mendapatkan 3 skor yang diperoleh dari Gol bunuh diri mark Van Bomme pada menit ke-15, penalti dari Lionel Messi pada menit ke-30, dan gol dari Xavi pada menit ke-64.
Meskipun pada pertandingan ini AC Milan kalah, namun permainan yang mereka tunjukkan saat melawan Barca ini menunjukkan level AC Milan yang sesungguhnya. Mereka mampu dan bisa mengimbangi permainan dari club sebagus Barcelona.
Dan kedua club ini lolos kebabak selanjutnya.
Yah, semoga AC Milan bisa mempertahankan permaiannya yang baik ini dan dapat semakin meningkatkannya.
Apapun yang terjadi, FORZA MILAN PER SEMPRE!!!
Tapi dengan kecepatan permainan dari Barca tersebut tidak membuat Tim Rossoneri ini kalang kabut. Justru tim yang sering diejek sebagai panti jompo karena pemainnya yang tua-tua ini mampu membuktikan bahwa mereka layak diperhitungkan. Mereka mampu mengimbangi permainan cepat dari pemain Barca, dan berhasil mencetak 3 gol, meskipun 1 gol dari Bommel dimasukkan ke gawang sendiri (gol bunuh diri) pada 15 menit pertama.
Kedua tim bermain dengan tipe permainan menyerang, sehingga bola dapat dengan berpindah dari zona AC Milan ke Barca, begitu juga sebaliknya. Namun saat bola Barca menyerang, pertahanan Milan di lini belakang terlalu longgar sehingga Barca mendapatkan banyak sekali kesempatan untuk membobol gawang Milan. Untungnya Abiati dapat dengan tepat dan cepat membaca dan menghalau bola.
Ac Milan mendapat 2 skor yang diperoleh dari Zlatan Ibrahimovic pada menit ke-20 dan Kevin Prince Boateng pada menit ke-54. Gol yang diciptakan oleh mereka berdua sangatah indah dan menunjukkan kualitas pemain AC Milan yang sesungguhnya.
Barcelona mendapatkan 3 skor yang diperoleh dari Gol bunuh diri mark Van Bomme pada menit ke-15, penalti dari Lionel Messi pada menit ke-30, dan gol dari Xavi pada menit ke-64.
Meskipun pada pertandingan ini AC Milan kalah, namun permainan yang mereka tunjukkan saat melawan Barca ini menunjukkan level AC Milan yang sesungguhnya. Mereka mampu dan bisa mengimbangi permainan dari club sebagus Barcelona.
Dan kedua club ini lolos kebabak selanjutnya.
Yah, semoga AC Milan bisa mempertahankan permaiannya yang baik ini dan dapat semakin meningkatkannya.
Apapun yang terjadi, FORZA MILAN PER SEMPRE!!!
Minggu, 20 November 2011
New Life
Empat hari di Surabaya membuat mataku semakin terbuka.
Bertemu dengan orang-orang yang sangat berbeda dengan apa yang ada dalam hidupku kemarin.
Sangat berbeda..
Tapi dari situ pula aku melihat banyak hal yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
BElajar tentang banyak hal,
belajar mensyukuri hidup dan bangga pada diri sendiri.
Wilda, Adam, Fahmi..
Mereka bertiga benar-benar telah menanamkan arti hidup yang tak pernah aku lihat sebelumnya.
Hal-hal yang sebenarnya aku juga telah mengalaminya tapi tak pernah aku hargai.
Arti tentang cinta yang sesungguhnya...
Hidup itu tak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Tapi jangan sampai itu membuat kita tidak mengiginkan hidup.
Banyak hal yang bisa kita lakukan, dan kita selalu bisa membuat hal-hal yang terjadi menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Sebelumnya aku berpikir bahwa hidupku adalah hidup yang paling berat.
Tapi semuanya berubah setelah aku mengenal mereka bertiga...
Mereka juga megalami hal-hal pahit, tapi mereka tetap bisa menghargai hidup dan diri mereka.
Membuatku tak habis pikir, kenapa aku tak bisa seperti mereka???
Bodohnya aku... ahahahahahahahahahahahaahahah
Padahal dari dulu banyak sekali orang yang menasehatiku,
tapi semuanya tak pernah ada yang benar-benar membuaka hatiku.
Sekarang, hatiku mulai terbuka.
Hanya mungkin butuh waktu untuk benar-benar bisa memahami dan menerimanya.
Terimakasih Allah telah mempertemukan aku dengan mereka.
Terimakasih kawan, kalian membuatku mengerti,,, ^_^
Bertemu dengan orang-orang yang sangat berbeda dengan apa yang ada dalam hidupku kemarin.
Sangat berbeda..
Tapi dari situ pula aku melihat banyak hal yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
BElajar tentang banyak hal,
belajar mensyukuri hidup dan bangga pada diri sendiri.
Wilda, Adam, Fahmi..
Mereka bertiga benar-benar telah menanamkan arti hidup yang tak pernah aku lihat sebelumnya.
Hal-hal yang sebenarnya aku juga telah mengalaminya tapi tak pernah aku hargai.
Arti tentang cinta yang sesungguhnya...
Hidup itu tak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Tapi jangan sampai itu membuat kita tidak mengiginkan hidup.
Banyak hal yang bisa kita lakukan, dan kita selalu bisa membuat hal-hal yang terjadi menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Sebelumnya aku berpikir bahwa hidupku adalah hidup yang paling berat.
Tapi semuanya berubah setelah aku mengenal mereka bertiga...
Mereka juga megalami hal-hal pahit, tapi mereka tetap bisa menghargai hidup dan diri mereka.
Membuatku tak habis pikir, kenapa aku tak bisa seperti mereka???
Bodohnya aku... ahahahahahahahahahahahaahahah
Padahal dari dulu banyak sekali orang yang menasehatiku,
tapi semuanya tak pernah ada yang benar-benar membuaka hatiku.
Sekarang, hatiku mulai terbuka.
Hanya mungkin butuh waktu untuk benar-benar bisa memahami dan menerimanya.
Terimakasih Allah telah mempertemukan aku dengan mereka.
Terimakasih kawan, kalian membuatku mengerti,,, ^_^
Rabu, 16 November 2011
Tanpamu
Banyak hal yang dapat aku lakukan
Meski kini aku tanpamu
Masih banyak tawa dan senyum yang kudapatkan
Meski tak ada lagi senyumanmu
Banyak makian yang kau lontarkan padaku
Banyak tuduhan yang kau tudingkan padaku
Banyak kekecewaan yang kau ungkapkan karenaku
Banyak hal yang telah kau ajarkan padaku
Dan kau benar-benar telah mendewasakanku
Sekarang aku tersenyum
Sekarang aku ceria
Sekarang aku bersemangat
Sekarang aku kuat
Karena tak perlu ada yang tau aku begitu rapuh kehilanganmu...
Meski kini aku tanpamu
Masih banyak tawa dan senyum yang kudapatkan
Meski tak ada lagi senyumanmu
Banyak makian yang kau lontarkan padaku
Banyak tuduhan yang kau tudingkan padaku
Banyak kekecewaan yang kau ungkapkan karenaku
Banyak hal yang telah kau ajarkan padaku
Dan kau benar-benar telah mendewasakanku
Sekarang aku tersenyum
Sekarang aku ceria
Sekarang aku bersemangat
Sekarang aku kuat
Karena tak perlu ada yang tau aku begitu rapuh kehilanganmu...
Kamis, 03 November 2011
Terjadi juga
akhirnya semua berakhir kan?
semua yang aku takutkan terjadi kan?
Mungkin memang semua jalan terbaik dari Tuhan.
Asti Tuhan punya rencana dibalik semuanya.
Dan aku harus tetap kuat kan?
Aku harus tetap tersenyum kan?
Aq ikhlas....
semua yang aku takutkan terjadi kan?
Mungkin memang semua jalan terbaik dari Tuhan.
Asti Tuhan punya rencana dibalik semuanya.
Dan aku harus tetap kuat kan?
Aku harus tetap tersenyum kan?
Aq ikhlas....
Rabu, 19 Oktober 2011
Jika Waktu Itu Tiba
Tak terasa air mata menetes begitu saja.
Tiba-tiba aku merasa takut..
Tiba-tiba aku merasa tidak siap..
Tiba-tiba aku merasa sedih..
Aku takut jika nanti saat itu tiba.
Aku tidak siap jika nanti harus meninggalkan orang-orang yang aku sayang.
Aku sedih jika harus berpisah dengan mereka nanti...
Entahlah..
Ketakutanku semakin menjadi ketika aku melihat wajah mereka..
Wajah-wajah yang sudah menghiasi hari-hariku selama ini.
Wajah-wajah yang selalu memberiku semangat ketika aku terpuruk.
Wajah-wajah yang tak pernah lelah menemaniku...
Selama ini aku belum pernah membahagiakan mereka. Dan apakah aku harus pergi sebelum aku bisa membahagiakan mereka???
Mama, Bapak, Dek Henry, Abe Hendra....
Maafkan aku...
Tuhan, aku mohon..
Berikan aku kemampuan untuk memberikan satu kebahagiaan untuk mereka.
Mohon berikanku satu kesempatan agar aku dapat melihat mereka tersenyum bahagia,
walaupun itu menjadi hal terakhir yang aku lihat sebelum aku menutup mata...
Cukup itu pintaku pdaMU yaa Allah...
Cukup itu...
Tiba-tiba aku merasa takut..
Tiba-tiba aku merasa tidak siap..
Tiba-tiba aku merasa sedih..
Aku takut jika nanti saat itu tiba.
Aku tidak siap jika nanti harus meninggalkan orang-orang yang aku sayang.
Aku sedih jika harus berpisah dengan mereka nanti...
Entahlah..
Ketakutanku semakin menjadi ketika aku melihat wajah mereka..
Wajah-wajah yang sudah menghiasi hari-hariku selama ini.
Wajah-wajah yang selalu memberiku semangat ketika aku terpuruk.
Wajah-wajah yang tak pernah lelah menemaniku...
Selama ini aku belum pernah membahagiakan mereka. Dan apakah aku harus pergi sebelum aku bisa membahagiakan mereka???
Mama, Bapak, Dek Henry, Abe Hendra....
Maafkan aku...
Tuhan, aku mohon..
Berikan aku kemampuan untuk memberikan satu kebahagiaan untuk mereka.
Mohon berikanku satu kesempatan agar aku dapat melihat mereka tersenyum bahagia,
walaupun itu menjadi hal terakhir yang aku lihat sebelum aku menutup mata...
Cukup itu pintaku pdaMU yaa Allah...
Cukup itu...
Selasa, 04 Oktober 2011
Berikan Aku Amnesia
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar aku dapat melupakan semua dalam hidupku.
Agar aku hanya mengingatMU, dia, keluargaku, keluarganya, dan sahabatku..
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar dia bisa benar-benar percaya padaku.
Agar bisa kurombak bersih hidupku.
Melakukan yang terbaik hanya untukMU, dia, keluargaku, keluarganya, dan sahabatku..
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar dihati ini tak lagi merasakan perih,
Agar diotak ini tak lagi membaca kebohongan,
Agar dijiwa ini tak ada lagi kegalauan.
Mohon berikan aku amnesia Tuhan...
Agar aku dapat melupakan semua dalam hidupku.
Agar aku hanya mengingatMU, dia, keluargaku, keluarganya, dan sahabatku..
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar dia bisa benar-benar percaya padaku.
Agar bisa kurombak bersih hidupku.
Melakukan yang terbaik hanya untukMU, dia, keluargaku, keluarganya, dan sahabatku..
Berikan aku amnesia Tuhan..
Agar dihati ini tak lagi merasakan perih,
Agar diotak ini tak lagi membaca kebohongan,
Agar dijiwa ini tak ada lagi kegalauan.
Mohon berikan aku amnesia Tuhan...
Menunggu
Berusaha menjadi yang terbaik dalam hidupmu itu adalah sesuatu yang sangat sulit untuk kulakukan.
Benar benar sulit..
Dia yang pernah ada dihatimu, sudah kau patri dan kau simpan rapat-rapat.
Sudah kau segel dengan segel "TAK KAN PERNAH TERGANTIKAN"
Tapi aku masih saja egois dan memaksa dirimu agar bisa menerimaku dengan semua usahaku.
Hanya karena aku yang terlalu menyayangimu?
Aku berusaha memertahankanmu.
Aku masih berusaha menjadi yang terbaik untukmu.
Entah sampai kapan kau dan aku sanggup untuk bertahan.
Ataukah pada akhirnya aku harus ikhlas melepasmu?
Mencintaimu adalah sebuah perjuangan sulit bagiku.
Menerima semua tentangmu,
menerima kau yang benar-benar asing dalam hidupku.
Bukan hal yang mudah bagiku sayang..
Dan aku yakin, begitupula yang kau rasakan.
Apakah memang aku terlalu bersalah padamu?
Aku masih menunggu.
Aku masih ingin menunggu.
Hingga nanti kau berikan hatimu padaku.
Aku selalu menunggumu..
Benar benar sulit..
Dia yang pernah ada dihatimu, sudah kau patri dan kau simpan rapat-rapat.
Sudah kau segel dengan segel "TAK KAN PERNAH TERGANTIKAN"
Tapi aku masih saja egois dan memaksa dirimu agar bisa menerimaku dengan semua usahaku.
Hanya karena aku yang terlalu menyayangimu?
Aku berusaha memertahankanmu.
Aku masih berusaha menjadi yang terbaik untukmu.
Entah sampai kapan kau dan aku sanggup untuk bertahan.
Ataukah pada akhirnya aku harus ikhlas melepasmu?
Mencintaimu adalah sebuah perjuangan sulit bagiku.
Menerima semua tentangmu,
menerima kau yang benar-benar asing dalam hidupku.
Bukan hal yang mudah bagiku sayang..
Dan aku yakin, begitupula yang kau rasakan.
Apakah memang aku terlalu bersalah padamu?
Aku masih menunggu.
Aku masih ingin menunggu.
Hingga nanti kau berikan hatimu padaku.
Aku selalu menunggumu..
Senin, 03 Oktober 2011
Dan Ternyata...
Mengeluh lagi,
menangis lagi,
stress lagi,
depresi lagi,
huuufft.... capek rasanya..
Ternyata aku memang belum dewasa. Masih seperti anak kecil yang segalanya harus diatur, harus ditunjukkan, harus dibimbing.
Semua yang dia katakan tentang aku memang benar adanya. Aku bodoh dan kekanakan.
Aku selalu saja menggantungkan hidup dan kebahagiaanku pada orang lain. Berharap mereka peduli padaku. Berharap mereka mau mengerti aku, menyayangiku, dan membuatku bahagia. Mengapa aku tak melakukan sendiri apa yang kuharapkan dari orang lain itu?? Bodohnya aku..
Selama ini aku telah salah menilai dan menjalani hidupku sendiri.
Bagaimana bisa aku mencintai orang dengan sepenuh hati kalau aku sendiri belum bisa mencintai diriku sendiri?
Bagaimana bisa aku berusaha membuat orang lain sedangkan aku tak pernah berusaha membuat diriku sendiri bahagia?
Dari dulu selalu mencari tahu apa yang diinginkan orang lain, dan menemukan sesuatu yang aku kira benar. Melakukan apa yang orang ingin, menuruti kemauan orang lain.
Hellooooow... Kris, ini hidupmu!!! Kenapa kamu malah membiarkan dirimu menjadi pengikut orang lain??
Ternyata selama ini:
Aku tak pernah punya keberanian untuk berdiri sendiri.
Aku tak pernah punya keberanian untuk percaya pada hatiku sendiri.
Aku tak pernah punya keberanian untuk jadi diriku sendiri.
Aku terlalu takut tak ada orang yang mau peduli denganku.
Aku terlalu takut tak ada orang yang bisa menerimaku.
Ternyata aku takut sendirian..
Sebuah perasaan masalalu. Perasaan yang membuatku takut terulang lagi.
Ternyata itu jawabannya...
menangis lagi,
stress lagi,
depresi lagi,
huuufft.... capek rasanya..
Ternyata aku memang belum dewasa. Masih seperti anak kecil yang segalanya harus diatur, harus ditunjukkan, harus dibimbing.
Semua yang dia katakan tentang aku memang benar adanya. Aku bodoh dan kekanakan.
Aku selalu saja menggantungkan hidup dan kebahagiaanku pada orang lain. Berharap mereka peduli padaku. Berharap mereka mau mengerti aku, menyayangiku, dan membuatku bahagia. Mengapa aku tak melakukan sendiri apa yang kuharapkan dari orang lain itu?? Bodohnya aku..
Selama ini aku telah salah menilai dan menjalani hidupku sendiri.
Bagaimana bisa aku mencintai orang dengan sepenuh hati kalau aku sendiri belum bisa mencintai diriku sendiri?
Bagaimana bisa aku berusaha membuat orang lain sedangkan aku tak pernah berusaha membuat diriku sendiri bahagia?
Dari dulu selalu mencari tahu apa yang diinginkan orang lain, dan menemukan sesuatu yang aku kira benar. Melakukan apa yang orang ingin, menuruti kemauan orang lain.
Hellooooow... Kris, ini hidupmu!!! Kenapa kamu malah membiarkan dirimu menjadi pengikut orang lain??
Ternyata selama ini:
Aku tak pernah punya keberanian untuk berdiri sendiri.
Aku tak pernah punya keberanian untuk percaya pada hatiku sendiri.
Aku tak pernah punya keberanian untuk jadi diriku sendiri.
Aku terlalu takut tak ada orang yang mau peduli denganku.
Aku terlalu takut tak ada orang yang bisa menerimaku.
Ternyata aku takut sendirian..
Sebuah perasaan masalalu. Perasaan yang membuatku takut terulang lagi.
Ternyata itu jawabannya...
Sabtu, 27 Agustus 2011
Sarjana Baru ^.^
Duh blogku..
Sudah lama aq tak menyentuhmu,...
Huhuhuhu... Maap yak...
Tahun 2011 adalah tahun pengujian.
Ujian hidup dari Yang Maha Kuasa..
Dimulai dengan masalah hati.
Merasa dikhianati oleh beberapa orang
(yang pada akhirnya aku sadar itu salah) dan membuat semangatku untuk segera menyelesaikan studiku menghilang,
bertengkar hebat dengan kekasihku yang membuat kami berkali-kali terancam berpisah,
Kemudian pada bulan Februari aku mulai membuka gerbang skripsiku, seminar proposal.
Penelitian skripsiku yang kumulai pada bulan Juli 2010 baru memasuki awal keseriusan pada bulan Februari itu.
Bulan Maret adalah awal dari semua perubahan dalam diriku
dimulai pada bulan itu, Allah memberikan ujian padaku bertubi-tubi
Dari yang paling ringan hingga yang sangat berat ku rasa..
Mungkin sebelumnya aku memang terlalu lemah,
Mungkin menurutNYA aq masih terlalu kekanak-kanakan,
sehingga Allah mengujiku agar aku semakin kuat dan siap menghadapi kehidupan pasca kuliah.
Dan dari situ perlahan aku mulai berubah.
Namun skripsiku masih saja belum terjamah..
Proses pendewasaan diri yang tidak mudah menurutku.
Benar-benar terjal dan berbatu
Menyakitkan.. Sekaligus menyedihkan..
Entah berapa liter airmata yang telah kuteteskan hingga saat ini
Beruntungnya ada seseorang yang mau menemaniku disaat aku sedang sangat lemah seperti saat itu.
Saat aku terlalu lelah untuk melanjutkan hidupku,
Saat aku sudah hampir menyerah dan sempat terpikir untuk menyudahi usia ini,
dia begitu setia mendampingi dan berusaha membuatku tegar kembali.
Dialah kekasihku... My Abe: HENDRA SATYA PUTRA :)
Setelah banyak rupiah yang telah keluar,
setelah banyak waktu yang terlewat,
setelah harapan-harapan hampir menghilang,
12 Juli 2011 masalah terberatku akhirnya selesai.
Itu adalah awal masa pencerahan, bagiku, dan bagi si Abe.
Dia dapat panggilan kerja,semangatku untuk menyelesaikan skripsiku yang terbengkalai muncul kembali,
dan finally....
26 Agustus 2011, aku sudah berhak menyandang gelar Sarjana Hukum dibelakang namaku dengan predikat sangat memuaskan.
Alhamdulillah...
Barakallah...
Aku banyak dosa, banyak salah, dan sudah menyakiti banyak orang dan juga Penciptaku.
Aku sempat mengingkari nikmat yang diberikanNYA padaku
Aku pun sempat mengira DIA sudah tak peduli padaku. (maafkan aku ya Allah ya?? >.<) Namun akhirnya kini aku mengerti, ALLAH TAK PERNAH BERHENTI MENCINTAIKU. Alhamdulillah...
Sudah lama aq tak menyentuhmu,...
Huhuhuhu... Maap yak...
Tahun 2011 adalah tahun pengujian.
Ujian hidup dari Yang Maha Kuasa..
Dimulai dengan masalah hati.
Merasa dikhianati oleh beberapa orang
(yang pada akhirnya aku sadar itu salah) dan membuat semangatku untuk segera menyelesaikan studiku menghilang,
bertengkar hebat dengan kekasihku yang membuat kami berkali-kali terancam berpisah,
Kemudian pada bulan Februari aku mulai membuka gerbang skripsiku, seminar proposal.
Penelitian skripsiku yang kumulai pada bulan Juli 2010 baru memasuki awal keseriusan pada bulan Februari itu.
Bulan Maret adalah awal dari semua perubahan dalam diriku
dimulai pada bulan itu, Allah memberikan ujian padaku bertubi-tubi
Dari yang paling ringan hingga yang sangat berat ku rasa..
Mungkin sebelumnya aku memang terlalu lemah,
Mungkin menurutNYA aq masih terlalu kekanak-kanakan,
sehingga Allah mengujiku agar aku semakin kuat dan siap menghadapi kehidupan pasca kuliah.
Dan dari situ perlahan aku mulai berubah.
Namun skripsiku masih saja belum terjamah..
Proses pendewasaan diri yang tidak mudah menurutku.
Benar-benar terjal dan berbatu
Menyakitkan.. Sekaligus menyedihkan..
Entah berapa liter airmata yang telah kuteteskan hingga saat ini
Beruntungnya ada seseorang yang mau menemaniku disaat aku sedang sangat lemah seperti saat itu.
Saat aku terlalu lelah untuk melanjutkan hidupku,
Saat aku sudah hampir menyerah dan sempat terpikir untuk menyudahi usia ini,
dia begitu setia mendampingi dan berusaha membuatku tegar kembali.
Dialah kekasihku... My Abe: HENDRA SATYA PUTRA :)
Setelah banyak rupiah yang telah keluar,
setelah banyak waktu yang terlewat,
setelah harapan-harapan hampir menghilang,
12 Juli 2011 masalah terberatku akhirnya selesai.
Itu adalah awal masa pencerahan, bagiku, dan bagi si Abe.
Dia dapat panggilan kerja,semangatku untuk menyelesaikan skripsiku yang terbengkalai muncul kembali,
dan finally....
26 Agustus 2011, aku sudah berhak menyandang gelar Sarjana Hukum dibelakang namaku dengan predikat sangat memuaskan.
Alhamdulillah...
Barakallah...
Aku banyak dosa, banyak salah, dan sudah menyakiti banyak orang dan juga Penciptaku.
Aku sempat mengingkari nikmat yang diberikanNYA padaku
Aku pun sempat mengira DIA sudah tak peduli padaku. (maafkan aku ya Allah ya?? >.<) Namun akhirnya kini aku mengerti, ALLAH TAK PERNAH BERHENTI MENCINTAIKU. Alhamdulillah...
Sabtu, 19 Maret 2011
Curhatku
Mungkin otak tak pernah bisa berhenti memikirkan hal-hal negative tentang dia dan mereka
Hati pun mungkin tak pernah bisa berhenti berprasangka yang tidak-tidak
Tapi semua harus bisa ditepiskan jauh-jauh
Kepercayaan sudah ku tanamkan dalam hati
Namun entah mengapa sampai saat ini baru tumbuh tunas kecil darinya
Mungkin karena aku sudah terlalu lelah
Aku lelah menitikkan air mata
Aku lelah menutup mata dari apa yang aku lihat
Aku lelah melangkah pergi dan tertunduk bahkan saat bukan aku yang pantas seperti itu
Dengan cap besar dan jelas bahwa aku lah pembuat masalah
Akulah yang menjadikan semuanya berantakan
Dan dengan pandangan bahwa akulah yang pantas menerima akibatnya
Tak satupun yang perduli dengan hatiku
Tak satupun mengerti
Yang dia dan mereka tahu hanya aku yang berdusta
Aku hanya bisa terdiam
Dan mereka pikir aku bodoh
Ha ha ha..
Ironi sekali
Saat ini aku tetap terdiam tapi mulai tersenyum
Membiarkan dia dan mereka menganggapku bodoh
Kembali menutup mata, hati, dan telinga dari semua yang aku tahu
Dan merawat kepercayaanku padanya dengan sangat sungguh-sungguh
Aku tak mau lagi mencari tahu apa yang ingin aku tahu tentang dia
Biarkan saja semuanya terbuka dengan sendirinya
Dan menjaga hatiku untuk tetap mencintainya karena dia
Bukan karena yang aku lihat atau aku ingin..
Hati pun mungkin tak pernah bisa berhenti berprasangka yang tidak-tidak
Tapi semua harus bisa ditepiskan jauh-jauh
Kepercayaan sudah ku tanamkan dalam hati
Namun entah mengapa sampai saat ini baru tumbuh tunas kecil darinya
Mungkin karena aku sudah terlalu lelah
Aku lelah menitikkan air mata
Aku lelah menutup mata dari apa yang aku lihat
Aku lelah melangkah pergi dan tertunduk bahkan saat bukan aku yang pantas seperti itu
Dengan cap besar dan jelas bahwa aku lah pembuat masalah
Akulah yang menjadikan semuanya berantakan
Dan dengan pandangan bahwa akulah yang pantas menerima akibatnya
Tak satupun yang perduli dengan hatiku
Tak satupun mengerti
Yang dia dan mereka tahu hanya aku yang berdusta
Aku hanya bisa terdiam
Dan mereka pikir aku bodoh
Ha ha ha..
Ironi sekali
Saat ini aku tetap terdiam tapi mulai tersenyum
Membiarkan dia dan mereka menganggapku bodoh
Kembali menutup mata, hati, dan telinga dari semua yang aku tahu
Dan merawat kepercayaanku padanya dengan sangat sungguh-sungguh
Aku tak mau lagi mencari tahu apa yang ingin aku tahu tentang dia
Biarkan saja semuanya terbuka dengan sendirinya
Dan menjaga hatiku untuk tetap mencintainya karena dia
Bukan karena yang aku lihat atau aku ingin..
Sabtu, 19 Februari 2011
Aku bukanlah manusia yang sempurna..
Bahkan untuk dibilang setengah sempurna pun masih belum bisa..
Aku hanyalah manusia biasa, namun aq tak sama dengan manusia lainnya.
Banyak salah, banyak kekurangan, banyak sisi negatif, itulah aku.
Dan mungkin memang hanya itu yang terihat dimata orang-orang.
Namun satu hal yang perlu tahu..
Jika kalian mau menerimaku apa adanya, maka aku akan melakukan dan memberikan yang terbaik yang ku punya untuk kalian..
Bahkan untuk dibilang setengah sempurna pun masih belum bisa..
Aku hanyalah manusia biasa, namun aq tak sama dengan manusia lainnya.
Banyak salah, banyak kekurangan, banyak sisi negatif, itulah aku.
Dan mungkin memang hanya itu yang terihat dimata orang-orang.
Namun satu hal yang perlu tahu..
Jika kalian mau menerimaku apa adanya, maka aku akan melakukan dan memberikan yang terbaik yang ku punya untuk kalian..
Senin, 31 Januari 2011
Tunjukkan Padaku
Manusia, dari buruk kemudian menjadi baik itu tak susah..
Sungguh.. itu bukanlah hal yang sulit..
Yang membuatnya jadi sulit adalah penilaian dan pandangan orang lain tentang kita..
Dimana pikiran mereka telah disetting untuk memandang kita sebagai orang yang buruk.
Sehingga apapun yang kita lakukan, mereka tetap beranggapan kita melakukan sesutu yang buruk.
Itu pulalah yang mungkin tengah aku rasakan..
Sudah kulakukan, ku usahakan sekeras aku bisa untuk berubah.
Menjadi pribadi yang baik, menjadi pribadi yang menyenangkan, menjadi pribadi yang positif.
Tapi entah apa yang ada dipikiran mereka..
Bahkan hal yang tidak aku lakukan pun mereka tudingkan padaku.
Dan aku hanya mampu terdiam..
Menguatkan hati yang merasa perih..
Lalu apa lagi yang harus aku lakukan?
Seperti apa lagi aku harus bertingkah laku?
Tunjukkan padaku bagaimana menurut kalian yang benar....
Sungguh.. itu bukanlah hal yang sulit..
Yang membuatnya jadi sulit adalah penilaian dan pandangan orang lain tentang kita..
Dimana pikiran mereka telah disetting untuk memandang kita sebagai orang yang buruk.
Sehingga apapun yang kita lakukan, mereka tetap beranggapan kita melakukan sesutu yang buruk.
Itu pulalah yang mungkin tengah aku rasakan..
Sudah kulakukan, ku usahakan sekeras aku bisa untuk berubah.
Menjadi pribadi yang baik, menjadi pribadi yang menyenangkan, menjadi pribadi yang positif.
Tapi entah apa yang ada dipikiran mereka..
Bahkan hal yang tidak aku lakukan pun mereka tudingkan padaku.
Dan aku hanya mampu terdiam..
Menguatkan hati yang merasa perih..
Lalu apa lagi yang harus aku lakukan?
Seperti apa lagi aku harus bertingkah laku?
Tunjukkan padaku bagaimana menurut kalian yang benar....
Langganan:
Postingan (Atom)