Sabtu, 21 Januari 2012

Aku Menunggumu di Pluto

Bagaimanakah aku bisa mengungkapkan apa yang tengah kurasakan saat ini.
Beraneka warna dan rupa lalu lalang tanpa henti dihadapanku.

Menciummu sebagai perwakilan dari sebuah kalimat: "Ya Tuhan, aku sayang kamu!"
Namun entahlah apa aku bisa.
Kamu, sama seperti aku, masih berselimut masalalu.
Namun ku rasa kamu malah semakin mendekapnya.
Iya, bukan karena kamu tak bisa, hanya karena kamu tak mau.
Kau tak mau...

Lalu, ketika setiap tiupan angin membawanya memudar,
Kau membawanya kembali,
mendekapnya lagi.
Lalu bagaimana?
Bukan karena kamu tak bisa, hanya karena kamu tak mau.

Apakah seruan dari halilintar tak jua membuatmu tersadar?
Hanya membelai dengan sapuan mimpi dan senyap lalu?

Mungkin aku tak akan pernah berada disitu,
ketika masih duduk sebuah bayangan bidadari tak bersayap,
yang masih saja kau belai mesra dengan rindumu.
Aku hanya terus mencoba meneriakkan namamu dari sini.
Berharap suaraku kan terdengar direlung hatimu,
dan membuat bayangan bidadari tak bersayap itu terhapus dari mimpimu.

Jika kau menyadari aku,
jika kau mendengar rintihan hatiku,
tengadahlah sejenak, lihat aku disini.

Aku masih menunggumu disini,
Aku masih menunggumu di Pluto..

Tidak ada komentar: