Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Aku minta maaf sebelumnya karena aku telah lancang menuliskan surat ini untukmu. Tak ada maksud lain, aku hanya ingin kita saling mengenal hingga tiba saatnya nanti kita bertemu.
Kau pasti bertanya-tanya, siapa gerangan aku? Aku juga memikirkan hal yang sama denganmu. Bahkan banyak sekali tanya dalam kepalaku tentang dirimu.
Apakah kau seorang muslim taat? Seperti apa pekerjaanmu? Apakah kau seorang dokter, insinyur, petani, ataukah profesi lainnya? Seperti apa keluargamu? Apakah sebuah keluarga yang hangat, penuh kasih sayang, ataukah keluarga yang hanya saling menyapa ketika bertemu? Seperti apa tubuhmu? Apakah kau kurus, gemuk, tinggi, ataukah pendek? Apakah kau orang yang murah senyum ataukah selalu pasang wajah garang? Dimana rumahmu? Apakah rumahmu berdekatan dengan rumahku? Ataukah rumah kita sangat berjauhan? Siapakah gerangan engkau wahai calon pemilik hati? Siapakah engkau yang akan menjadi imamku kelak? Yang akan menjadi ayah dari anak-anakku nanti? Apakah kau orang yang sudah kukenal? Ahhh.. Aku tak peduli. Karena seperti apapun kau, apapun pekerjaanmu, seperti apapun keluargamu, sejauh apapun jarak kita berdua, nanti jika sudah saatnya pasti Allah akan mendekatan kita berdua. Dan jika saat itu tiba, pasti engkau adalah laki-laki kiriman Allah yang sangat luar biasa.
Sekiranya ini yang dapat aku tuliskan untuk mewakili apa yang tengah aku pikirkan tentangmu. Aku harap kau dapat memakluminya.. Sekali lagi maafkan kelacanganku..
Salam kenal untukmu wahai calon imamku..
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormatku,
Calon Makmum-mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar