Lamongan, 29 Januari 2012
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Wahai calon imamku, sedang apa kau sekarang? Apakah kau sedang memikirkanku seperti aku yang tengah memikirkanmu? Apakah kau juga merindukanku seperti aku yang tengah merindukanmu? Aku harap hati kita terhubung saat ini, karena aku ingin kau mengetahui apa yang sedang aku rasakan.
Wahai calon pemimpin rumah tanggaku, aku membutuhkanmu. Aku merasa lemah menghadapi dunia ini sendirian. Aku butuh bimbinganmu. Aku butuh perlindunganmu. Tolong dengarkanlah suara hatiku ini sayang. Kapan kau datang menjemputku? Apakah kau masih belum siap? Atau aku yang masih belum pantas menjadi ma’mummu? Hmmmmhhh…. Mungkin Allah menganggap kita berdua memang belum pantas untuk bertemu.
Wahai calon ayah dari anak-anakku, taukah kau, aku mulai takut untuk menunggu. Aku takut tak bisa menghadapi godaan-godaan dan cobaan selama masa penantian ini. Aku takut aku akan terbuai dengan laki-laki yang memberiku keindahan, yang ku yakini itu kau, tapi ternyata bukan. Aku takut aku salah orang lagi. Aku takut akhirnya aku mengkhianati Allah lagi. Aku takut sayang, aku sangat takut…
Aku masih terus berjuang untuk menjadi wanita yang pantas mendampingimu sayang. Aku masih terus berjuang untuk menjadi calon ibu yang baik untuk anak-anak kita nanti. Aku masih terus berusaha untuk bersabar menunggumu. Tapi kumohon, jangan lama-lama ya? Segera jemput aku!
Sekian surat dariku. Mungkin ini yang dapat aku sampaikan. Semoga kau membacanya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Aku,
Calon ma’mummu yang masih terus menunggumu, atas ridha Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar