Kamis, 06 Desember 2012

Part-1

Perempuan itu masih duduk terdiam di balik jendela kamarnya. Dia memikirkan cara bagaimana bisa keluar rumah secepatnya. Dia tak ingin terlalu lama berdiam dalam kamar yang pengap itu.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. Perlahan pintupun mulai terbuka. Sesosok hitam berdiri dan membawakannya makanan. Sepiring dupa dan segelas minyak serimpi. Perempuan itu hanya memandang sekilas pada piring yang diletakkan dimejanya.
"Bosan". Begitu pikirnya. Sosok hitam itu kemudian pergi setelah mengelus kepala si Perempuan.

Perempuan itu melanjutkan lamunannya. Otaknya terus saja berlarian dalam kepala, mencari-cari jalan keluar. "Aku harus segera keluar". Begitu pikirnya. Kehidupan didalam kamar itu sungguh membuatnya tidak nyaman. Meski nuansa putih dan pink yang mendominasi hiasan ruangan itu, warna kesukaannya, tapi dia tak pernah merasa puas dan betah. Perempuan itu kemudian berjalan ke tempat tidur empuknya, dan berbaring melanjutkan lamunan. Tak lama kemudian, dia tertidur.

Entah berapa lama dia tertidur, hingga perlahan angin membelai rambutnya yang hitam. Saat dia membuka mata, dia telah berada ditempat berbeda. Tak ada yang tahu bagaimana dia bisa berada ditempat itu. Yang jelas, dia sudah tidak berada dikamar yang sama dengan sebelumnya.

Tempat baru itu sungguh membuai mata. Cungkup-cungkup tanah masih terlihat disana. Wewangian kamboja tercium segar diantara aroma tanah basah. "Indah seali tempat ini. Dimana ini?" Pikirnya.

Perempuan itu lalu mengitari tempat asing yang baru dilihatnya. Dia menemukan hamparan batu nisan di sebelah kiri. Tapi tak ada darah, tak ada tulang belulang. Di sisi kanan dia melihat pohon-pohon kamboja dan melati berdansa bersisian. Elok lah dengan bunganya yang berguguran. Aromanya semerbak menambah suasana damai disana.
Perempuan itu tak bisa menengok kebelakang. Entah mengapa dia tak bisa melihat apapun disana. Saat memandang kedepan pun tak ada yang terlihat. Semua hanya tergambar kabur, tak terlihat jelas lekuk-lekuk dan bentuk didepannya. Perempuan itu mecoba merogoh cermin dari sakunya, dan memandang pantulan dirinya sendiri dalam cermin itu. "Masih sama". Begitu pikirnya.

Otaknya yang masih terengah-engah kini kebingungan. Tempat apakah gerangan?

Si Perempuan mencoba bertanya mada melati dan kamboja yang berdansa. Sayangnya, pohon-pohon berbunga putih itu masih asik dengan dansanya. Bahkan salah satu pohon menarik tangan si Perempuan dan mengajaknya menari bersama. "Baiklah. Tak ada salahnya." Begitu pikirnya. Dia pun menari dan menari seiring lantunan lagu yang teriring. Hingga terang pun menjadi gelap.

.............

Minggu, 18 November 2012

Hai Cinta!

Aku bahagia ketika kicau burung itu mengabarkan tentang arti rasa. Cinta itu kunamai engkau. Dan tak pernah lelah engkau yang disini melukiskan setiap rasa dengan riang. Aku bercinta dengan engkau.

Mataku tergelak ketika benar kulihat sosok itu di ujung jalan. Berlari bayanganku memeluknya dengan sangat erat. Pelangi itu kunamai cinta. Dan aku tak pernanh menggenggamnya erat.

Hai cinta, tergambarkah aku disini bersamamu cinta? Tarianku belum berhenti selama kau masih berjalan didalamnya dan membawa cinta. Kunang-kunangpun ikut bersama membawakan pundi-pundi cinta untuk ditaburkan dalam setiap detik yang kau lalui cinta.

Pantai itu menungguku untuk datang menggenggam lenganmu. Aku berjalan cinta, dan kau adalah rasa yang mengindah seiring bersamanya.

Cinta, jangan pernah menjadi uap jika tak pernah turun kembai sebagai hujan. Pelangi-pelangi itu masih saya berdansa dan berdendang untukmu.

Rabu, 14 November 2012

Ku Tunggu Dititik Ini

Sore itu aku masih duduk di balik jendela.
Aku memandangi rintik hujan yang tak mau berhenti sedari tadi.
Sesekali terdengar bisikan angin yang kencang berjalan diatas dedaunan.
Aku rindu...

Kenapa kata "jarak" selalu menjadi momok yang menakutkan dalam hidup. Ingin rasanya kupotong jarak itu dengan gunting yang ada dalam genggaman. Hingga tak lagi ku lihat jauh dalam pandangan. Tapi aku tak mampu...

Hanya tetesan air itu yang senantiasa mengikuti perjalanan rindu mencari tempat bersandar. Sebuah rumah indah dengan segala kenyamanan yang ada didalamnya. Bukan hanya tempat singgah yang tak selamanya bisa berada disana. Aku rindu bersandar padamu...

Namun kadang lelah ini tak mau berkompromi dan memaksaku untuk berkali-kali menghentikan langkah. Entah, apa aku masih sanggup untuk mengejar waktu dan menuntaskan jarak menuju rumah indah itu?

Hingga saat ini aku telah berhenti lagi. Masih terlalu lelah rasanya untuk melanjutkan langkah. Kau tak berada disisiku menemaniku. Kau jauh disana, dan aku rindu.
Tak terhitung lagi berapa jumlah tapak yang ku tinggalkan bersama tetesan keringat seiring waktuku menemuimu. Tiap titik itu meninggalkan berjuta harapan dan pengharapan untuk melihatmu disana.

Aku memulai masa, dimana aku tak lagi mengharapmu sebagai rumah indah, melainkan akhir perjalanan. Perjalanan yang tak pernah usai ketika aku telah memulainya berabad-abad lalu. Aku masih mengenakan pita merah dilengan kiriku. aku sudah mengganti baju kebesaranku. Aku tanggalkan mahkota mewah dan jubah bertabur permata dari pundakku.

Aku siap untuk hidup. Aku siap untuk memulai pertemuanku denganmu. Aku menunggumu sampai dititik ini, dimana kita berjanji akan bertemu. Aku telah sedikit lama menunggumu. Semoga kau segera sampai....

Sabtu, 23 Juni 2012

Doa Lirih Saat Bersimpuh di Kaki Tuhanku

Yaa Allah...
Terima kasih telah kau kirimkan sosok itu untukku,
Sosok yang setia memberiku support disetiap hariku,
Sosok yang setia mencurahkan kasihnya ditiap detikku,
Sosok yang berani memberiku janji akan sebuah komitmen.

Yaa Tuhan Yang Maha Kuasa...
Semoga benar lelaki itu yang KAU kirimkan untuk membimbing perempuan yang masih serba kekurangan ini,
Semoga benar lelaki itu yang KAU tuliskan untuk menjadi imamku dan anak-anakku kelak,
Semoga benar lelaki itu yang KAU gariskan untuk membawa kami menuju surgaMU.

Yaa Allah yaa Rabb...
Aku tahu aku terlalu banyak meminta padaMU,
Aku tahu aku terlalu sering berkeluh kesah padaMU,
Hanya aku juga yakin, KAU tak akan pernah jenuh mendengarku.

Aku bersujud dihadapMU, menengadahkan tanganku memohon berkahMU,
Mohon kuatkan tekad kami untuk bersama-sama menggapai ridhaMU,
Mohon mudahkan jalan kami untuk menjalin kasih yang halal dengan restuMU,
Mohon ringankan langkah kami untuk menyempurnakan dien kami di jalanMU.

Yaa Allah Yang Maha Pengasih...
Tak akan lelah ikhtiarku menunggunya dijalanMU,
Hingga nanti,
Hingga dia telah dengan gentlenya meminangku pada kedua orang tuaku...

Jumat, 18 Mei 2012

Aku Sudah Kembali

Bagaimana sanggup ku katakan sekarang?
Aku telah memilih untuk berhenti terbang dan melepaskan genggamanku.
Kita telah berjalan masing-masing.

Kini aku sudah berani berharap. Aku bermimpi. Dan aku bercita-cita.
BAHAGIA. Itu.
Aku sudah memulai langkahku dari dulu. Seminggu setelah aku terhempas badai dan terombang-ambing setelah ditinggal hatiku karam. Bukan aku tak sanggup berenang menepi saat itu. Aku hanya sedang beristirahat karena lelahku. Kemudian kau menemukan dan merawatku.

-skip-

Aku telah memilih untuk berhenti terbang bersamamu. Bukan karena aku tak mau bersamamu. Bukan itu.
Namun hanya aku merasa tak bisa. Sayap kita beradu, tak bersatu. Maka dari itu aku pilih berjalan sendiri.

Saat ini mungkin telah banyak perubahan yang akan kau lihat. Aku yang mungkin kau pikir bukan aku. Aku yang mungkin orang pikir tidak mungkin aku. Tapi ini tetap aku. Ini masih aku yang dulu. Hanya saja, ini aku yang sesungguhnya aku.

Mari berdamai dengan realita. Ini fakta. Pahit, manis, getir, asam. Tapi ini nyata.
Aku sudah kembali membawa mimpi.
Membawa angan dengan sejuta konsep. Konsep matang yang tak pernah orang tau sebelumnya.
Konsep yang telah lama kusimpan dalam peti yang terkubur dalam diamku.

Kamis, 17 Mei 2012

Aku Sanggup

Antara aku, kau, dan Tuhan
Tak pernah satu dalam kata "kita"
Aku menyerah, berhenti berharap pada keadaan
Tanpa bisa aku terbang, maka aku akan berjalan tanpamu sendiri
Biar saja tertatih,
Aku bukan tak punya dua kaki
Aku memiliki sekeping kecil hati
Disini akan terus ku genggam
Sumber dari sebuah kekuatan
Bila memang berakhir tanpamu,
Aku masih sanggup berlari sendiri

Dongkolgumamkesalmenggerutudiam

Keterangan: Kira-kira setengah sore. Kira-Kira di sebuah kotak. Sepertinya kantor. Dan sepertinya selesai kerjaan dikirim.



Dongkol. Begitulah kira-kira perasaanku saat ini.
Bukan. Bukan karena pekerjaan yang melelahkan. Bukan karena Bapak Kapten yang mengumbar asap rokok diruangan. Ini karena suatu perkataan yang menyakitkan hati. Yah yang terdengar oleh telinga kiri dan kananku tadi. Tadi siang. Setelah jam dhuhur tepatnya.
Perkataan yang keluar dari mulut seorang pria. Berkacamata. Di toko jam tangan dan kacamata. Pemiliknya sepertinya.

Begini kronologinya:

Saat setelah dhuhur aku menunggangi si Kuning melewati alun-alun sebentar. Lalu kami berputar dan sampailah di depan sebuah toko jam dan kacamata di ujung pertigaan. Aku matikanlah si Kuning. Aku melepas jaket dan sarung tanganku, lalu berjalan masuk.
Si Bapak Kacamata bertanya. menanyakan seperti biasanya dia kepada pelanggannya.

''Mencari apa?'' tanyanya.
''Permisi pak, saya dari *******. Saya mau wa...''
''Tidak'' Kalimat saya pun dipotongnya tanpa permisi.
''Tapi pak...'' lanjutku.
''Sudah tau,'' potongnya lagi.
''Loh, saya hanya mau wawancara pak. Bukan menawarkan...'' akupun masih berusaha melanjutkan kalimatku dan lagi-lagi dipotongnya.
''Saya tidak ada wawancara-wawancara. Silahkan cari yang lain saja,'' ujarnya angkuh.
''Baiklah, terimakasih,'' dan kemudian aku pergi meninggalkan toko itu dengan wajah datar.

Sakit hati. Begitu kira-kira keadaan aku saat itu. Si Kuning segera kupaksa meluncur dan berkeliling sebentar meredamkan marahku.
Aku diam. Tak bisa berkata-kata apa. Terlalu syok aku, hingga mengumpatpun tertahan.
Dalam hati aku berdoa, semoga bapak itu dan calon-calon pembelinya dibukakan pintu hatinya oleh Tuhan.
si Bapak berkacamata dibukakan pintu hatinya agar menyadari sikap ketusnya. Dan para calon pembeli dibukakan pintu hatinya untuk tidak membeli di toko si Bapak.
Sial!

Begitu aku akhiri pekerjaanku hari ini. Dengan dongkol, dan berusaha meredam.
*hmmm..fuuuhh...hmmm...fuuuuhhhh...hmmmm...fuuuhhh*
Arrrrggghhhhhh.... Asap ini membuatku sesak!

Minggu, 22 April 2012

Rutinitas di Hari Kerja Saya

Mungkin banyak yang sudah tau kalau saya saat ini bekerja sebagai jurnalis di sebuah media cetak harian di Kota kecil bernama Bojonegoro.
Mungkin banyak yang berpikir bahwa pekerjaan ini enak dan santai. Padahal jika saja kalian tau, otak saya tidak pernah berhenti berkeliling meskipun saya sedang dalam keadaan terlelap sekalipun.

"Mau liputan apa besok?"

"Mau kemana besok?"

"Yang ini sudah pernah diliput atau belum?"

"Kalau meliput ini menarik nggak ya?"

Pertanyaan-pertanyaan itu selalu setia menemani saya setiap harinya. Saat akan terlelap, saat terbangun tengah malam, hingga saat mentari bersinar dan saya membuka mata.
Bahkan, harus meyeret tubuh yang terasa berat beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Hingga sampai di hadapan sebuah kotak yang memantulkan bayangan saya selesai bercinta dengan air di bak mandi, saya masih saja bergelut dengan pertanyaan di atas. *menghela napas panjang*
Biasanya jawaban mulai muncul ketika waktu sudah menunjukkan sekitar 7200 detik sebelum deadline.
Dan mau tak mau Si Kuning harus digeber sedikit kencang ke tempat-tempat yang saya tuju. Berkenalan dengan pemilik usaha, basa-basi sedikit, pancing omongan, dan gotcha!
Jawaban banyak yang ngelantur. *menghela napas lagi*
Kendala kadang datang dari para narasumber yang enggan menjelaskan bisnisnya secara gamblang. Bahkan, ada yang menjawab hanya beberapa kata dari keseluruhan pertanyaan. (Ini sebenarnya saya wawancara atau bercerita sih? *tepok jidat*)
Pukul 13.30 WIB (Waktu Indonesia bagian Bojonegoro), si Kuning kembali saya geberr (dengan penekanan) menuju kantor tercinta.
*masuk kantor *pilih-pilih PC *duduk dan nyalakan PC *setor listing *hening sejenak.....

tik tok tik tok tik tok tik tok tik tok

5 menit...

10 menit...

15 menit...
Asap mulai terlihat mengepul dari lubang telinga saya. Otak saya berderit-derit memaksakan untuk bekerja. hahahahahahahahahah........ *punya otak ya??*
Akhirnya setelah otak mulai terbiasa, berjalan, jari-jari menari diatas keyboard, kata-kata terlukis sudah di monitor.
Berhenti di situ??
Tidak sodara... hati dag dig dug menunggu redaktur mengedit berita.

Sudah hampir 3 bulan.... Masa penentuan akan datang.
Tau apa yang saya pikirkan?
ssssstttttt....
*mengendap-endap perlahan keluar ruangan

Selasa, 10 April 2012

Maaf

"Aku selalu saja jadi troublemaker
Tak pernah bisa memberikan warna indah dalam siapapun
Hanya hitam, dan kelabu
Hitam, dan kelabu"

Aku masih duduk disini
Menantimu
Sedang kau tak pernah kemana-mana sejak hari ini
Kau berdiam dalam hatiku yang tak berasa
Seharusnya aku memimpikan dia semalam,
Tapi aku justru memimpikanmu
Dari itu aku tau, aku mencintaimu
Aku galau
Aku berantakan semalam
Dan aku telah menghancurkan semuanya
Semua salahku..
Maaf...

Rabu, 04 April 2012

menunggumu

Silahkan mengenang masalalu sepuas hatimu.
Aku tak akan menghalangimu lagi
Aku masih bersabar untuk menunggumu terbangun
Aku hanya lelah membangunkanmu dari mimpimu
Teruslah tidur dan bermimpi jika itu maumu
Tapi jangan terkejut dan menyalahkan siapapun jika nanti kau bangun dan menyadari telah banyak yang berubah
Itu konsekwensi dari pilihanmu
Itu resiko dari jalan yang kau tempuh

Disini ada aku
Masih setia menemanimu yang tengah asik tidur bersama mimpimu
Aku hanya berdoa semoga kau tak terlambat menyadarinya

Waktuku tak banyak
Jika sampai aku harus terbang, jangan pernah merasa kehilanganku...

Rabu, 14 Maret 2012

Just Be Feel

Aku hanya bermimpi agar kau disini sepenuhnya
Tak lagi berjejal dengan bayang yang samar
Sungguh aku berharap kau disini untukku
Bukan hanya menjadikanku tempat singgah ketika kau lelah mengejar masalalumu
Aku bukan hotel ataupun motel
Aku ingin menjadi rumahmu
Disini aku siapkan semua yang kau perlu
Disini aku lepaskan semua egoku
Menunggumu di depan pintu
Inikah rumahmu?
Benarkah ini rumahmu?

Selasa, 13 Maret 2012

Wish On 23 Years March 13th

Hari ini, 23 tahun yang lalu, ibu telah bersusah payah mengeuarkan aku dari rahimnya yang nyaman.
Untuk pertama kali suaraku terdengar lewat tangisan.
Untuk pertama kali paru-paruku terisi udara bumi.
Untuk pertama kali bapakku melafalkan adzan di telinga mungilku.
Untuk pertama kali orang tuaku membelai buah hatinya.
Untuk pertama kali..
Nggak terasa sudah 23 tahun Allah memberikan aku kesempatan untuk ada didunia ini.

Yaa Allah...
Boleh kan aku meminta padaMu dihari kelahiranku ini?
Boleh ya? Allah kan baik.. :)
1. Yaa Allah yang maha pemaaf, ampuni dosa-dosaku yang telah lalu ya.. Aku sudah terlalu banyak melukaiMu dengan perbuatanku. Ampuni aku Tuhan.. Ampuni aku... Berikan aku kekuatan hati untuk menjadi ummat yang senantiasa melangkah di jalan yang Kau ridhai.
2. Yaa Allah, mohon jadikan aku ummatMu yang senantiasa bersyukur atas segala yang Kau beri. Jangan jadikan aku orang yang banyak mengeluh dan berputus asa. Mohon berikan aku kekuatan, ketabahan, dan kesabaran dalam menjalani hidup yang Kau beri.
3. Yaa Rabb, mohon berikan aku kemampuan untuk membahagiakan orang tua dan adikku. Berikan aku kemampuan untuk membagi kebahagiaanku dengan orang lain.
4. Yaa Allah yang maha pengasih, aku mulai lelah berjalan sendirian. Mohon berikan aku kesiapan untuk bertemu jodohku, kemudian ketuklah pintu hatinya untuk segera datang menjemputku. Yaa Rabb, moohon tunjukkan siapa dia..

My wish:
1. Semoga aku mendapatkan pekerjaan yang baik dan membuatku nyaman
2. Aku pengen melewati hari ini bersama orang-orang yang spesial dalam hidupku.
3. Aku pengen liburan 1 minggu aja, ke Bandung. Mengunjungi kawah putih bersama orang yang aku sayang dan menyayangiku.

Allah, akankah kau kabulkan permohonanku?

Minggu, 11 Maret 2012

Galau part I

Apa lagi yang harus aku lakukan untuk membuatmu melepaskan masa lalumu?
Apa memang sudah nasibku untuk selalu berusaha mendapatkan cinta seseorang?
Aku ini cewek apa cowok sih?
Kenapa selalu aku yang berjuang?
Bukankah seharusnya aku yang diperjuangkan?
Bukankah apa yang aku lakukan seharusnya itu yang dilakukan cowok?
Setidak pantas itukah aku?
Padahal sulit rasanya membuat seseorang mencintai kita.
jauh lebih mudah membuat dri kita mencintai orang.
aku menerima.
aku tak memandang apapun.
aku berusaha membuat diriku mencintaimu, selalu.
adakah orang yang berusaha membuat dirinya benar-benar menyayangiku?
bisakah orang rela melepas masalalunya demi aku?
adakah?
mungkinkah?

Senin, 27 Februari 2012

Second Week

Minggu kedua aku di tempat ini.
Alhamdulillah sudah mulai bisa menikmati kerjaanku. Sayangnya partner kerj kurang mendukung. Aku ngomong ini salah, itu salah, apa-apa salah. Besar-besar hati saja untuk bersabar...
But, overall, i enjoying it.
Dilihat saja mampu sampai berapa lama aku disini.
Kalo kerjaan ini memang jodohku, Allah pasti kasih jalan.. Ya to? :D

Rabu, 22 Februari 2012

How's Feel in First Week

Seminggu sudah aku ada di tempat ini. Rasa malas mulai menghinggapi. Kehabisan ide, stuck, bosan.
Ternyata selama ini aku terlalu lama berada di zona nyaman.
Bersama teman-teman kommunitas sejak kuliah, nongkrong tiap hari, jalan-jalan tiap hari. Ternyata itu adalah sebuah pembodohan. Iya.
Banyak hal yang seharusnya aku pikir jauh daripada semua yang telah aku lakukan di sana. Menyesal? MUNGKIN.
Bukan seharusnya, aku memang salah. Aku akui itu.
Memulai segalanya dari awal. Harus membersihkan otak dan hati. Mencoba menata ulang tujuan dan orientasi untuk kedepan.
Jika aku ingin bertahan (mungkin sepertinya begitu), maka harus lebih serius. Begitukah? IYA.
Ini adalah salah satu hal yang aku inginkan dulu. Ini adala jalan yang aku pilih kemarin. Bukan hanya sebagai batu loncatan, namun adalah pilihan yang memang aku pilih. Konsekwensi, dijalani dengan sungguh-sungguh.
Pasti ku bisa!
Aku rasa Tuhan menciptakan setiap orang dengan sama. Hanya seiring berjalannya waktu, apa yang telah Tuhan ciptakan kemudian berkembang sebagian saja.
Malas atau mau menjalani Begitu kan?

Okey. CTRL+A, SHIFT+DEL, REFRESH.
Bismillah.

Kamis, 16 Februari 2012

My First Job!! \(^_^)/

BOJONEGORO-
Setelah sekitar 3 bulan saya pontang panting kesana kemari mencari sambungan masa depanku(baca: kerja), akhirnya aku mendapatkan panggilan tes dan kemudian diterima menjadi wartawan di Radar Bojonegoro.
Alhamdulillah ya... (^.^)

Selasa tanggal 7 Februari 2012 aku seharusnya sudah mulai bekerja. Namun naasnya, hari itu aku mengalami musibah. Aku main sirkus alias salto jumpalitan ditengah jalan (baca: kecelakaan)saat perjalanan menuju kantor. Alhamdulillah cuma keseleo kaki kiriku, bengkak dan lebam di kening, mata kiri, dan bibir, plus gigi seriku yang unyu-unyu harus patah satu biji... (T.T)

Gara-gara itu, mau tak mau (kaya lagunya Jagostu ajah..) aku harus beristirahat dirumah sampai kakiku bisa diajak jalan-jalan lagi.

Tanggal 12 Februari 2012 Aku mulai bisa masuk. Untuk pertama kalinya aku mencari berita bersama teman-temanku sesama wartawan baru. Ada Esti, Faisol, dan Ali. Semua berjalan lancar hingga perjalanan pulang ke rumah. Ditengah jalan tiba-tiba motorku mogok. (T.T) Udah hujan, becek, nggak ada ojyek.. #eh
saat itu aku terpeleset dan kemudian kaki kiriku terkilir (lagi).. Alhasil aku pulang dijemput Bapakku deh.. Dan (lagi-lagi) harus istirahat beberapa hari. Bahkan dokterku bilang aku harus istirahat total selama 1 bulan! OMG :(

Tapi hari ini aku udah merasa enakan. Jadi ngeyel banget masuk kerja. Padahal ijin dari dokter masih beberapa hari lagi..
Habisnya aku bingung mau ngapain dirumah. Bosen tauk diem-diem mulu... :(

Hari ini aku liputan tentang bisnis lapangan futsal. Alhamdulillah lancar...
Berita sudah kutulis, tinggal nunggu editor datang dan mengoreksi pekerjaanku.. Semoga nggak banyak salahnya jadi bisa cepet pulang... Aminnn... :D

Senin, 06 Februari 2012

Maaf Saya (terlalu) Bercanda

Lamongan, 6 Pebruari 2012
To: checkpoint_threepoint11@ymail.com (Dody Airbone Milanisti)

Mas Dod, jujur smsmu tadi pagi membuatku sedikit syok. Tak pernah terbesit dalam pikiranku akibatnya akan sepeti itu. Aku minta maaf.
Aku hanya ingin bercanda, seperti layaknya aku dan teman-temanku yang lain. Aku tak menyangka kalau bercandaanku itu menjadi serius. Aku minta maaf.
Siang tdi sempat terpikir dalam otakku, kau dan teman-temanmu tidak punya selera humor yak?? Tapi setelah kakak Telly menasehatiku, mungkin aku salah. Bagi seorang jomblo dan tiba-tiba status menegaskan bahwa dia homo itu adalah suatu masalah yak? Berarti sense of humorku yang berlebihan dan perlu dirombak sepertinya. Iya kah? Entahlah. Anggap aja iya. Aku memang tak bisa menyaakan persepsi orang dengan persepsiku. Jadi aku minta maaf.
Kau boleh kecewa ma aku, kau boleh sebel, mangkel, bahkan benci ma aku. Aku minta maaf. Aku benar-benar tak kepikiran bahwa akibatnya seperti itu. Aku minta maaf.
Aku harap surat ini dapat menyampaikan maafu dan mewakili penyesalanku ini. Maaf yaa…
Terimakasih..


-Marisqa Ayu Krisnaningtyas-

Maaf (lagi-lagi) Aku Terlambat

Lamongan, 6 Pebruari 2012
To: @hurufkecil

Selamat Malam Tomat.. :D
Maap yak, ini surat datang tak terduga. Sebenarnya aku cuma ingin minta maaf dan maklummu soalnya (lagi-lagi) aku terlambat mengirimkan surat dan merapelnya jadi satu. Beberapa hari ini aku benar-benar tak sempat. 
Aku sedang berusaha kesana kemari untuk mencari lanjutan jalan untuk masa depanku (baca: nglamar kerja). Kuliah itu sudah memusingkan, ternyata setelahnya lebih memusingkan yak! (_ _”) Hmmm…..
Ya sudahlah, aku rasa cukup itu. Sekali lagi mohon maklumnya yak… :p
Terimakasih..

Dadaaaaaaaah…. :D

Salam salut,
Aku

Sabtu, 04 Februari 2012

Untuk si Bandel : MINUM OBAT!!!

ANDRE! MINUM OBAT!!!
Ingin sekali rsanya aku teriakkan kata-kata itu ditelingamu setiap jam dan setip hari. Kau itu... Kenapa susah sekali dibilangin seh adek.. (--")
Apa kau ndak bosen dengar omelan-omelan tiap hari yang selalu kau dengar. Suruh-suruh kau makan, suruh-suruh kau minum obat. Sampai kita selalu ribut di twitter hanya untuk ingatkan kau minum obat?!!! *keplak, jejek, jambak, uyel-uyel*

Kau sayang aku? Kau sayang kak Telly? Kau sayang kak Yodhe? Kau masih ingin di San Minor kan? Kau masih ingin nonton bareng Milan sama anak-anak Milanisti Surabaya tho?
Kalo gitu, SAYANGI KAU PU BADAN!! MINUM OBAT!!

Ini surat aku tulis karena sudah saking capeknya aku dan teman-teman lain ingatkan kau. Apa sih yang bisa bikin kau nurut? Badan tinggal tulang sama kulit, tapi bandel banget.

Aku berharap orang-orang yang baca surat ini setiap hari akan berteriak di twittermu: @4lessandre ANDRE! MINUM OBAT!!!

Kamis, 02 Februari 2012

Dear Mr. dan Mrs. Hujan

Malang, 2 Februari 2012


Dear Mr. dan Mrs. Hujan....

Tetesanmu yang tiap hari mengisi masuk dan terus merambah kedalaman tanah tak jemu merasukkan pula setiap tanya dalam kepalaku. Mengapa kau tak lekas berhenti menyusup keluar dari pori-pori langit? Ada apakah disana hingga kalian ingin saja turun ke bumi tempatku berpijak? Aku loh malah sedang mencari toko penjual sayap agar aku bisa membumbung bersama butiran laut yang terbawa keatas sana.

Kira-kira aku boleh menumpang pada sinar matahari nggak ya?

Mr. dan Mrs. Hujan. Jujur ya, jika kalian tak datang aku merasa rindu. Rindu akan riuhnya nyanyian-nyanyian malaikat yang turu bersamamu. Aku mohon, jadikan aku penumpang gelap. Biar aku bisa menyusup diantara para malaikat. Toh aku juga malaikat, hanya saja aku tak bersayap. Boleh kan?

Genangan sore ini menyisakan kau untuk dinikmati. Namun terkadang merupakan cipratan yang sedap pun tidak. Aku lebih senang melihat kalian bersama malaikat-malaikat kecil itu. Ramai namun lebih terasa lembut. Mereka lebih berhasil mengangkatku hingga beberapa jengkal sampai aku tertawa. Tak seperti prajurit perang berbaju zirah yang sering datang dengan keangkuhan komando petir. Mereka menakutkan, juga menyakitkan... :(

Mr. dan Mrs. Hujan, tolong sampaikan ke Tuhan ya, aku ingin bersama kalian. (^_^)

Rabu, 01 Februari 2012

Surat Untuk Whisnu Candra Bagus Nugraha-ku di Surga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hallo adekku yang ganteng… Sedang apa kau di surga saat ini?
Dek, kenapa kau tak pernah datang lagi ke mimpiku?? Aku kangen tauk!

Kemarin pagi sepupu kita cerita, setiap hari kau datang kerumahnya untuk makan. Kau datang bersama kakaknya dan Kakek Dongkol. Setiap malam dia membukakan pintu untuk kalian bertiga. Dia bilang di meja ada 3 piring nasi dan lauk, 3 gelas air minum, dan 3 kursi untuk duduk kalian. Dia melihatmu makan kepala ayam yang kau makan bagian otak dan matanya. Hahaha… Ternyata kau masih sama seperti dulu ya dek!

Aku terus menanyakan ke sepupu kita itu tentang apa yang kalian lakukan. Aku juga menanyakan seperti apa rupa kalian. Dia bilang kau sekarang tinggi dan ganteng sekali. Kulitmu putih dan kau juga memakai baju putih. Yaa Tuhan, aku jadi ingin melihatmu sendiri!! Kakaknya juga memakai baju putih, cantik, dan kulitnya putih juga. Kakek Dongkol juga pakai baju putih, tapi beliau tidak berjalan menggunakan tongkat seperti dimasa hidupnya beberapa waktu yang lalu. Hey, kalian yang sudah meninggal semua pakai baju putih kah dek??

Kemudian aku bertanya, mengapa kalian tidak mau makan dirumah kita saja. Dia bilang, Kakek Dongkol nggak mau kerumah, beliau mau minta makan dirumahnya saja. Mungkin gantian ya, kan seumur hidup beliau tinggal dirumah kita. Dan kau nggak pulang ke rumah karena rumah kita karena ada pagarnya. Dan pagar itu selalu tertutup setiap malam. Jadi kau langsung pulang, nggak jadi masuk. Ya iya lah dek, kau datang tengah malam. Lain kali sebelum kau datang kau bilang dulu, pasti nanti akan aku bukakan pagar itu untukmu. Aku masih sering terjaga kok sampai lewat tengah malam.

Tiap malam dia bukakan pintu untuk kalian bertiga, kemudian dia sembunyi sampai kalian masuk. Jika kalian sudah masuk dia menutup pintu kemudian tidur. Jam satu malam dia terjaga dari tidurnya, kemudian membuka pintu lagi agar kalian bisa keluar. Biasanya kalian keluar setelah makan, dan dia melihat kalian terbang lagi keatas, pulang untuk tidur katanya.

Deeek… Benarkah itu kau?

Setelah mendengar cerita itu dikepalaku langsung penuh dengan banyak tanda tanya. Tentu saja, karena hal itu jauh dari jangkauan akal. Tapi memang itulah Allah kan? Aku tidak mungkin bisa melogika Allah dan segala kuasa-NYA. Tapi aku percaya sepupu kita itu bercerita tentang kebenaran. Anak umur 6 tahun mana mungkin berbohong kan? :)

Meskipun mungin aku tak bisa melihatmu sendiri, setidaknya aku tau kau bahagia di sana. :)

I always love u my brother… *kiss kiss kiss* *peluk erat-erat*

Wassalamu’aialikum Wr. Wb.


Ur Sister.

Selasa, 31 Januari 2012

Hey Mr. J!! Bernostalgila yuk! :P

To: Moh. Joko Arifianto (di akun fb: Arif Cahaya Mustika)


Bwahahahahahahahahahahahhahahaahhahahahahahahhahaahhahhahaahhaha!!! :))

Oooppsss! *tutup mulut*

Maap yak, aku tak bisa menahan keinginanku untuk terbahak-bahak karena mengingatmu!
Herankah kau??

Ah, coba kau putar lagi ingatanmu pada 10 tahun yang lalu. Kira-kira saat itu kau masih kelas 3 SMP dan aku kelas 6 SD. Sudahkah kau ingat? Pasti sudah kan?
Iya, cinta monyet itu. Kau ingat kan? :))

Bernostalgila yuk!!

Hmmmm... Mulai dari awal kita kenal yak!
Kalau tidak salah, dulu berasal dari tetangga depan rumahku, mbak Yuk. Gara-gara dia kan kita jadi kenal? Gara-gara dia tau kalau kita berdua sama-sama ngefans berat sama yang namanya Sheila On 7 terutama mas Duta. Dia menceritakan pada kita betapa masing-masing dari kita menggilai Sheila On 7. Kita yang masih sama-sama ber-ego besar merasa tidak terima jika ada yang lebih "sheilagank" dari diri kita. Akhirnya dari situ kita mulai saling ejek.
Masing-masing ingin menunjukkan "hey kau itu loh nggak ada apa-apanya dibanding aku. Aku ini loh lebih sheilagank daripada kau. Aku ini loh dah banyak berjuang untuk ketemu Sheila On 7. Aku ini loh udah koleksi ini itu. Aku loh.. Aku loh.." dan masih banyak "aku loh" yang lain.
Kita ngobrol, kita debat, kita diskusi, tapi kita nggak pernah bertemu. Smsan? Hellooooooow... Jaman segitu HaPe masih barang ekslusif banget kan yak? Jadinya semua yang kita lakukan itu lewat mbak Yuk -si tetangga penyampai pesan-. Hingga akhirnya kita saling penasaran. Gimana enggak, berantem terus tapi belum pernah ketemu, bahkan saling tau wajahpun tidak. Hahahahahahahahahha.... Aneh sekali ya kita ini? :))

Kau ingat tak ketika pertemuan pertama kita? Aku dengan nekatnya bersama sahabatku nungguin kau pulang sekolah di jalan raya. Di gardu ronda itu. Dan ketika kau lewat, bukannya aku menyapamu dengan baik, aku malah berteriak panggil-panggil nama kau dan maki-maki kau. Kau yang merasa dihina dua cewek songong yang tak kau kenal langsung berhenti dan berbalik menghampiri kami. Seketika aku dan sahabatku itu diam dan langsung mengambil langkah seribu melarikan diri dari kau.
Heeeeey, jangan ketawa! Saat itu aku takut kau marah, sekaligus malu tauk! *blushing*

Beberapa waktu setelah kejadian itu, mbak yuk -si tetangga penyampai pesan- menunjukkan sebuah pas foto padaku. Dia menyuruhku menebak, itu foto siapa. Aku tak tau lah. Tapi setelah kulihat-lihat, foto itu mengingatkanku pada seseorang: Mas Duta! Aku langsung merengek meminta foto itu dari mbak Yuk. Tapi jahatnya dia tak mau kasih. Baru setelah pulang dari masjid (adegan itu tadi pas tengah-tengahnya kami mengikuti khotbah jum'at), dia bilang kalau foto itu bukan foto mas Duta tapi fotomu. Yaaaaah.... aku kecewa! :(

Selang beberapa hari kemudian, dia memberiku selembar foto lagi. Tapi kali ini foto yang dia berikan tuh foto fullbody seorang cowok, masih lengkap dengan seragam putih biru-nya, dengan gaya yang sok cool. Waktu aku tanya itu siapa, dia menyuruhku membalik foto tersebut. ternyata dibalik foto itu ada tulisan sebuah nama: Moh. Joko A. lengkap dengan tanda tangan pemilik nama itu.
Heeeey, itu kamu kan?? Norak sekali. (>.<) Dan kau tau reaksiku saat itu? (Hampir) merobek fotomu! Mbak Yuk langsung marah-marah padaku. Dia bilang kau udah bela-belain pulang sekolah, masih dengan wajah kucel dan berminyak lari ke studio foto, cuma gara-gara mbak Yuk bilang kalau aku maksa minta pas foto jaman SDmu.
Yaa Tuhan, sepertinya kita tuh dikerjain yak sama dia?? Padahal kan aku maksa karena aku pikir tu fotonya mas Duta. (_ _")

Sejak saat itu, kau semakin sering titip salam. Aku pun sering membalas salam-salam itu. Kita akhirnya saling mencari tahu satu sama lain dari mbak yuk -si tetangga penyampai pesan- itu. Namun hal itu terlupa begitu saja ketika kita sama-sama menghadapi ujian nasional. Dan untuk kemudian, kita melanjutkan sekolah keluar kota.

Kau ingat pertemuan pertama kali setelah itu? Kita papasan di jalan ketika kita menuju sekolah masing-masing. Ternyata kita sekolah di kota yang sama! Kebetulan pula aku kos di dekat SMA-mu dan kau kos di dekat SMP-ku. Waktu itu kita saling memandang, merasa saling mengenal, tapi lupa siapa hingga kita lewat begitu saja. Tapi kemudian kita ingat, seketika kita balik badan dan saling menudingkan jari dan menyebutkan nama masing-masing. Tersenyum, lalu melanjutkan perjalanan kita menuju sekolah masing-masing. Hahahahahahahahah.... :))
Katrok sekali ya kita??

Untuk kisah selanjutnya, sepertinya kita skip saja ya? Boleh kan? Karena itu cukup menyakitkan untukku. Hehehe... :))

Tak terasa kita sekarang sudah sama-sama dewasa. Tapi, sepertinya kita masih saja selalu berdebat dan saling ejek ya? Hahahahaahahah...
Seperti penggalan lagu dari Sheila On 7 ini:
"...Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu. Tuk perlihatkan semua hartaku.... Kita slalu berpendapat kita ini yang terhebat. Kesombongan dimasa muda yang indah.."

Mr. J, aku berterimakasih atas masa-masa yang pernah kita lewati. Apapun itu, aku, kau, masa itu hanyalah masa-masa muda yang penuh kebodohan dan keegoisan kita berdua. Jadi aku minta maaf jika aku telah melakukan hal-hal yang menyinnggung perasaanmu, baik dulu maupun sekarang.

Semoga semua kisah klasik yang telah kita lewati menjadi satu kenangan indah yang bisa membuat kita tersenyum, bahkan tertawa kala mengingatnya.

Kita Sahabat Sejati kan?? :))


Sampai jupa dikehidupan yang lain. Terimakasih Bijaksana. :)

@ChieznAngel_507

Senin, 30 Januari 2012

Surat Untuk Last Angel #4

Kau tau, kadang aku merasa kita ini terbang terlalu tinggi. Angin diatas sana pasti berhembus lebih kencang. Apakah kita mampu? Aku takut kau tiba-tiba melepaskan genggamanmu. Jika itu terjadi, bukankah aku akan jatuh? Aku pasti mati. Aku takut…

Berjanjilah kau tak akan melakukannya. Janji?

Aku tak ingin menoleh kebelakang. Tapi entahlah, aku merasa masa lalu terus saja mengikutiku. Dan kadang akupun merasakan rindu. Saat itu berlangsung, aku benar-benar bingung. Benarkah kau tak akan melepaskan genggamanmu? Atau lebih baik aku berhenti disini saja dan melepaskan genggamanku? Aku bingung. Sangat bingung…

Terkadang kepakan sayapmu memaksaku memutar kembali ingatan itu. Dan aku menjadi takut. Aku takut kembali kehilangan sebelah sayapku. Aku tak punya sayap lagi dong? Aku pasti mati. Aku semakin takut…

Aku tak tau harus berbuat apa sekarang. Kepakan sayapmu tak jelas terbaca kemana arahnya. Bagaimana bisa aku mengimbangimu? Aku takut salah. Aku semakin bingung…

Arrrrrrrrrrrrrrrrrrrgggggggggggghhhhhhhhhhhhhh!!! (>.<)

Maafkan aku yang serba tak jelas ini.


Kau Last Angel, aku Luciferitangel.


Aku,
Malaikat dengan sebelah sayap dari Pluto

Minggu, 29 Januari 2012

Salam Kenal Untukmu Wahai Calon Imamku #2

Lamongan, 29 Januari 2012


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Wahai calon imamku, sedang apa kau sekarang? Apakah kau sedang memikirkanku seperti aku yang tengah memikirkanmu? Apakah kau juga merindukanku seperti aku yang tengah merindukanmu? Aku harap hati kita terhubung saat ini, karena aku ingin kau mengetahui apa yang sedang aku rasakan.

Wahai calon pemimpin rumah tanggaku, aku membutuhkanmu. Aku merasa lemah menghadapi dunia ini sendirian. Aku butuh bimbinganmu. Aku butuh perlindunganmu. Tolong dengarkanlah suara hatiku ini sayang. Kapan kau datang menjemputku? Apakah kau masih belum siap? Atau aku yang masih belum pantas menjadi ma’mummu? Hmmmmhhh…. Mungkin Allah menganggap kita berdua memang belum pantas untuk bertemu.

Wahai calon ayah dari anak-anakku, taukah kau, aku mulai takut untuk menunggu. Aku takut tak bisa menghadapi godaan-godaan dan cobaan selama masa penantian ini. Aku takut aku akan terbuai dengan laki-laki yang memberiku keindahan, yang ku yakini itu kau, tapi ternyata bukan. Aku takut aku salah orang lagi. Aku takut akhirnya aku mengkhianati Allah lagi. Aku takut sayang, aku sangat takut…

Aku masih terus berjuang untuk menjadi wanita yang pantas mendampingimu sayang. Aku masih terus berjuang untuk menjadi calon ibu yang baik untuk anak-anak kita nanti. Aku masih terus berusaha untuk bersabar menunggumu. Tapi kumohon, jangan lama-lama ya? Segera jemput aku!

Sekian surat dariku. Mungkin ini yang dapat aku sampaikan. Semoga kau membacanya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Aku,

Calon ma’mummu yang masih terus menunggumu, atas ridha Allah.

Sabtu, 28 Januari 2012

Dear @PosCinta, Aku Ingin Protes!!!

Dear @PosCinta

Aku tau sudah terlambat sebenarnya aku mengirimkan surat untuk hari ini. Aku sudah lihat jamku. Dan aku sangat paham itu. Tapi aku tetap mengirimkan surat ini, sama seperti surat-suratku beberapa hari lalu yang sempat aku rapel mengirimkan dua surat dalam satu hari. Kau tau kenapa? Karena ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan padamu.

Yang pertama, aku ingin menanyakan tentang tujuan pemilihan tema #30HariMenulisSuratCinta. Kenapa 30 hari? Kenapa surat cinta? Bisakah kau jelaskan itu? Sedangkan surat-surat yang kau terima dan kau pilih untuk kau pos-kan di blogmu, tidak semuanya tentang cinta tho? Kenapa tidak 30 hari menulis surat? Itu lebih tepat ku rasa.

Yang kedua, diawal kau bilang surat yang kau pilih untuk kau pos-kan sekitar 30-50 surat per harinya. Tapi kenapa dalam blogmu surat yang kau poskan jumlahnya tidak sesuai dengan apa yang kau sampaikan di awal?

"REVIEW ARSIP SURAT CINTA DARI 30harimenulissuratcinta.blogpot.com "

Surat Cinta #1 (155)
surat cinta #10 (43)
surat cinta #11 (37)
Surat Cinta #12 (44)

Surat Cinta #13 (53)
Surat Cinta #2 (76)
Surat Cinta #3 (69)
Surat Cinta #4 (226)
Surat Cinta #5 (76)
Surat Cinta #6 (1)
Surat Cinta #8 (10)
Surat Cinta #9 (9)


Kau lihat? Ada berapa banyak yang tidak sesuai dengan yang kau sampaikan? Bahkan yang di hari ke-6 itu hanya SATU surat. Kau bercanda???

Yang ketiga, aku ingin protes! Iya, aku ingin protes! Kau tau kenapa? Bukan.. Bukan karena suratku yang tak pernah kau pilih. Sama sekali bukan itu. Toh tujuanku mengikuti #30HariMenulisSuratCinta sama sekali bukan agar suratku dimuat. Aku mengikuti ini karena aku ingin belajar berkomitmen pada diriku sendiri. Berkomitmen berkarya dalam 30 hari dan mengirimkannya padamu. Bahkan saat aku tak bisa sama sekali untuk menuliskannya di blog dan mengirimkannya padamu, aku rapel ke hari berikutnya. Jika tujuanku agar termuat, tentu semuanya itu tak ada gunanya bukan? Yang ingin ku proteskan adalah komitmenmu. Mana PosCinta???

Aku kira cukup itu saja. Aku minta maaf jika kecerewetanku ini mengganggumu. Aku benar-benar minta maaf.

Maari kita belajar berkomitmen bersama-sama. Setelah ini akan aku akan lebih berusaha lagi untuk tepat waktu dan sesuai tema mengirimkan surat padamu.

Terimakasih... :)

Kamis, 26 Januari 2012

Surat Untuk Last Angel #3

Dear Last Angel...

Aku mengenalmu selama kurang lebih 2tahun. Namun baru beberapa minggu kita lebih dalam menyelami hidup masing-masing. Apakah itu waktu yang terlalu singkat untuk menumbuhan tunas-tunas kasih dihati kita berdua? Aku takut jawabannya adalah "IYA". Karena seperti yang kau tau, segala yang "terlalu" itu pasti tidak baik bukan?

Tapi tenanglah, aku masih memiliki sedikit sisa keberanian untuk berharap. Dan sisa itu aku pertaruhkan untuk sebuah keyakinan, kedewasaan kita akan membuat semuanya baik-baik saja.

Kemudian aku memutuskan untuk menerima uluran tanganmu. Kembali memulai berkomitmen dengan hati dan mimpi. Aku memulainya dari "nol", sama seperti kau. Ini bukan hal yang mudah untuk kita berdua. Aku tau, masalalu masih terus saja memeluk kita. Dan segala ketakutan itu masih menahanku.

Apakah keputusanku salah? Semoga saja tidak.

Kita kembali memulai dari awal. Menyatukan visi dan misi. Bukan mengejar sebuah status. Aku pun terlalu takut untuk itu. Namun menancapkan sebuah komitmen dalam-dalam di hati. Dan kita melangkah dengan mantap. Bukan untuk mengejar sebuah status. Karena kita memiliki sebuah keyakinan.

Kau Last Angel dan aku Luciferitangel.


Aku,
Malaikat dengan sebelah sayap dari Pluto
@ChieznAngel_507

Rabu, 25 Januari 2012

Surat Untuk Last Angel #2

Hai Last Angel...

Apakah kau telah berdamai dengan komitmenmu pada dirimu dan komitmenmu pada mimpi-mimpimu? Apakah hal itu yang membuatmu berani untuk menawarkan sebuah komitmen kepadaku? Apa kau yakin pada pilihanmu? Apa kau sudah benar-benar paham akan baik dan buruknya? Sungguh???

Last Angel..
Aku dan kau ini adalah berbeda. Aku ini memiliki sayap, sama seperti kau. Tapi tahukan kau aku juga memiliki tanduk dikepalaku? Aku bukan malaikat seperti kau sayang... Aku setan yang telah melakukan banyak sekali kekacauan dalam sebuah ruang berbendera kesucian. Bahkan di dunia setanpun aku ini masih selalu dicibir dengan satu mata. Apakah kau bisa menerima itu semua?

Aku akui, aku telah jatuh hati padamu Last Angel. Segala perawatan yang kau beri untuk sebelah sayapku memberiku keberanian untuk berjalan keluar. Dan uluran tanganmu mengajakku belajar terbang bersama dengan sebelah sayap masing-masing membuatku tertegun. Benarkah sedalam itu kau berikan aku senyuman? Ataukah karena memang kau seorang malaikat?

Aku bukan meragukanmu sayang. Aku hanya tak nyaman dengan tandukku. Apa kata pemujamu nanti? Last Angel beriringan dengan Malaikat setengah Setan?? Dapatkah kau terima tatapan mereka padaku?



Aku,
Malaikat dengan sebelah sayap dari Pluto.
@ChieznAngel_507

Malang, Kau Kota Penghidupanku Selanjutnya

Dear Kota Malang...

Aku berdiam bersamamu selama 4 tahun. Meniti tangga menuju gelar Sarjana di salah satu Perguruan Tinggi milikmu. Waktu yang singkat memang jika dibandingkan dengan waktu-waktuku di dua kota lain sebelum kau. Namun aku rasa kau telah memberiku beraneka macam warna untuk kutuangkan dalam lembar hidupku. Cinta, persaudaraan, pengkhianatan, kesakitan, perjuangan, pengorbanan, ketulusan, dan semuanya bisa aku rasakan disitu. Namun kini aku harus pergi meninggalkanmu. Bersama semua kenangan yang ada disana.

Aku merindukanmu. Merindukan dinginnya udara disana. Merindukan pemandangan indah disana. Merindukan wisata kulinerku disana. Merindukan semua aktifitasku disana. Aku benar-benar rindu!!!

Kemarin saat aku mengunjungimu, aku menyusuri setiap jalan disana. Menyusuri setiap jengkal kenangan yang pernah terjadi disana. Dan kurasakan getaran dalam hati ini meruntuhkan ketegaran yang selama ini kubentuk. Hujan turun disudut mataku.

Teringat bagaimana aku dan mereka melangkah diantara kuda besi dan gerobak bermesin disana. Memunculkan sebuah pengharapan: aku ingin di kota ini penghidupanku selanjutnya.

Sabtu, 21 Januari 2012

Surat Untuk Last Angel #1

Pagi Last Angel...

Hari ini cukup istimewa untukku. Kau tau kenapa? Karena kuawali pagi ini dengan melihat kau yang tertidur pulas disampingku, dan kemudian ku tersenyum. Aku mencoba mengurutkan kembali apa yang telah kualami kemarin hingga aku disini bersamamu saat ini.

Aku melihatmu bersemangat didepan banyak orang. Dengan kembangan sayapmu yang indah,*membagikan kekuatan-kekuatan hingga mereka kembali berdiri tegak dan bersorai. Aku melihatmu diantara mereka. Tersenyum, tertawa, berbagi aneka kisah, dan berceloteh tanpa hingga. Sesaat kau memalingkan muka, menatap kearahku, kemudian tertawa bersama mereka lagi.

Aku masih terus saja memperhatikanmu dari tempatku berdiri, sampai ketika kerumunan itu buyar dan kau sendirian. Ketika itu kau mulai menyadari keberadaanku. Melihat sesosok perempuan yang tengah menatapmu. Kemudian kau menghampiriku. Kau sedikit terperangah ketika sudah berada didepanku. Namun kemudian kau tersenyum. Kau melihatku, perempuan dengan sebelah sayap yang telah koyak dan kusam. Kemudian kau mengulurkan tanganmu, menuntunku kerumahmu. Aku terperangah ketika kau tiba-tiba melepaskan sepasang sayapmu yang indah nan megah itu. Palsu??? Kau mengenakan sepasang sayap palsu?? Dan kulihat dipunggungmu hanya ada sebelah sayap yang compang camping dan kusam, mirip sepertiku. Yaa Tuhan, Last Angel, kau juga hanya punya sebelah sayap???

Perlahan kau membersihkan sayapku, mengobatinya, merapikannya, hingga sayap itu lebih sedap dipandang kurasa. Kau memujinya. Namun ketika aku ingin melakukan hal yang sama pada sayapmu, kau bergegas mengenakan lagi sayap indah nan megah palsumu dan mengatakan padaku, kau nyaman dengan itu. Aku terdiam, menyadari bahwa bagimu aku hanyalah "pasien" yang butuh perawatanmu, seperti orang-orang yang mengerumunimu tadi. Tak terasa sayapku sedikit berdarah karena itu.

Beberapa hari kau merawatku. Dan sayapku perlahan mulai membaik. aku mematut-matut diriku didepan cermin dalam kamarku, senyum-senyum sendiri. Lihatlah, mulai terlihat indah kan Last Angel? Itu berkat kau.. *senyum*

Kau masih tak mengijinkanku menyentuh sayapmu, hingga tadi malam aku memaksamu untuk duduk dan mulai membersihkannya. Kau merasa nyaman bukan? Dan lihatlah sayap itu, sedikit layak dipandang bukan?

Kau tersenyum padaku dan perlahan mengecup keningku. Dan kau menyuruhku untuk berhenti menyentuh sayapmu. "Cukup ini dulu", begitu katamu. Aku berhenti. Aku turuti permintaanmu. Mungkin luka-luka itu masih terlalu perih untuk disentuh. Aku mengerti. Kemudian aku berbaring disampingmu, dan kau memelukku. Kemudian mulai terlelap.

Pagi ini ketika aku membuka mata, aku masih ada dipelukanmu. Dan aku tersenyum, mengingat senyum malu-malumu semalam.

Kau membuatku merasa nyaman dan aman bersamamu Last Angel.. *senyum*



Aku,
Malaikat dengan sebelah sayap dari Pluto.
@ChieznAngel_507


NB: Sengaja tak ku gunakan emoticon ":)" karena kau tak suka itu. *senyum*

Aku Menunggumu di Pluto

Bagaimanakah aku bisa mengungkapkan apa yang tengah kurasakan saat ini.
Beraneka warna dan rupa lalu lalang tanpa henti dihadapanku.

Menciummu sebagai perwakilan dari sebuah kalimat: "Ya Tuhan, aku sayang kamu!"
Namun entahlah apa aku bisa.
Kamu, sama seperti aku, masih berselimut masalalu.
Namun ku rasa kamu malah semakin mendekapnya.
Iya, bukan karena kamu tak bisa, hanya karena kamu tak mau.
Kau tak mau...

Lalu, ketika setiap tiupan angin membawanya memudar,
Kau membawanya kembali,
mendekapnya lagi.
Lalu bagaimana?
Bukan karena kamu tak bisa, hanya karena kamu tak mau.

Apakah seruan dari halilintar tak jua membuatmu tersadar?
Hanya membelai dengan sapuan mimpi dan senyap lalu?

Mungkin aku tak akan pernah berada disitu,
ketika masih duduk sebuah bayangan bidadari tak bersayap,
yang masih saja kau belai mesra dengan rindumu.
Aku hanya terus mencoba meneriakkan namamu dari sini.
Berharap suaraku kan terdengar direlung hatimu,
dan membuat bayangan bidadari tak bersayap itu terhapus dari mimpimu.

Jika kau menyadari aku,
jika kau mendengar rintihan hatiku,
tengadahlah sejenak, lihat aku disini.

Aku masih menunggumu disini,
Aku masih menunggumu di Pluto..

Kamis, 19 Januari 2012

Salam Kenal Untukmu Wahai Calon Imamku

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Aku minta maaf sebelumnya karena aku telah lancang menuliskan surat ini untukmu. Tak ada maksud lain, aku hanya ingin kita saling mengenal hingga tiba saatnya nanti kita bertemu.

Kau pasti bertanya-tanya, siapa gerangan aku? Aku juga memikirkan hal yang sama denganmu. Bahkan banyak sekali tanya dalam kepalaku tentang dirimu.

Apakah kau seorang muslim taat? Seperti apa pekerjaanmu? Apakah kau seorang dokter, insinyur, petani, ataukah profesi lainnya? Seperti apa keluargamu? Apakah sebuah keluarga yang hangat, penuh kasih sayang, ataukah keluarga yang hanya saling menyapa ketika bertemu? Seperti apa tubuhmu? Apakah kau kurus, gemuk, tinggi, ataukah pendek? Apakah kau orang yang murah senyum ataukah selalu pasang wajah garang? Dimana rumahmu? Apakah rumahmu berdekatan dengan rumahku? Ataukah rumah kita sangat berjauhan? Siapakah gerangan engkau wahai calon pemilik hati? Siapakah engkau yang akan menjadi imamku kelak? Yang akan menjadi ayah dari anak-anakku nanti? Apakah kau orang yang sudah kukenal? Ahhh.. Aku tak peduli. Karena seperti apapun kau, apapun pekerjaanmu, seperti apapun keluargamu, sejauh apapun jarak kita berdua, nanti jika sudah saatnya pasti Allah akan mendekatan kita berdua. Dan jika saat itu tiba, pasti engkau adalah laki-laki kiriman Allah yang sangat luar biasa.

Sekiranya ini yang dapat aku tuliskan untuk mewakili apa yang tengah aku pikirkan tentangmu. Aku harap kau dapat memakluminya.. Sekali lagi maafkan kelacanganku..

Salam kenal untukmu wahai calon imamku..

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Hormatku,

Calon Makmum-mu

Rabu, 18 Januari 2012

Teruntuk Sahabatku...

Lamongan, 18 Januari 2012


Dear L,

L, where are u? Aku rindu ingin makan bakso bersama di Perpustakaan kampus atau didekat kostmu. Aku rindu nonton bioskop bertiga bareng R. Aku rindu jalan-jalan bersamamu. Aku rindu kebersamaan kita… Kemanapun kita bersama-sama. Selalu mengambil kelas yang sama di mata kuliah yang sama, berangkat bersama, bolospun kita sama-sama. Bahkan sampai teman-teman kita menyebut kita kembar siam, karena kita hampir tak terpisahkan. Tapi sejak kejadian 2 tahun lalu, semua mulai berubah. Kita mulai berjalan sendiri-sendiri dan hampir tak pernah bertegur sapa. Persahabatan yang kita jalin selama kurang lebih 3 tahun waktu itu tiba-tiba hancur berantakan. Hanya gara-gara seorang cowok. Iya, seorang cowok yang berhasil mencuci otakmu. Cowok yang untuk menyebut namanyapun aku tak sudi! Gara-gara dia kan? Gara-gara pacarmu yang “baik hati” itu. Sungguh aku menyayangkan semua itu L…

Kau begitu baik dan lugu. Maka dari itu aku berusaha menjagamu. Bahkan bukan hanya aku, tapi juga teman-teman kita! Kamu tau kenapa? KARENA KAMI MENYAYANGIMU. Sudah seperti saudara kandung kau dimataku. Tapi sayangnya kau tak pernah menyadari itu kawan. Cinta telah membutakan mata hatimu.

Kau paham seperti apa cowok yang kau pertahankan itu. Kau sudah berkali-kali disakitinya. Bahkan dia juga sudah hampir membuat hubunganmu dan keluargamu jadi berantakan. Apa itu masih kurang?? Sudah berapa cewek yang ketahuan dia rayu? Sudah berapa cewek yang ketahuan jadi TTMnya? Sudah berapa kali kau dikasari? Sudah berapa banyak uang yang kau keluarkan untuk dia? Mana Blackberrymu? Mana motormu? Mana mobilmu? Kemana semua itu larinya?? Ketangan bajingan itu kan?? Apa itu semua masih kurang??!

Aku acungkan dua jempol untuk kesetiaanmu. Tapi sayangnya kau salah memberikan kesetiaan itu kawan. Kau cantik, kau baik, kau tajir, bahkan IPKmu juga selalu lebih dari 3, aku rasa kau cukup pintar untuk membedakan mana orang yg pantas kau beri pengorbanan sebesar itu dan mana yang harusnya kau buang. Dengan semua kelebihan yang kau miliki itu L, banyak cowok yang berusaha mendapatkan perhatianmu. Banyak yang antri untuk memilikimu. Namun sepertinya otakmupun sudah kau gadaikan untuk bajingan itu. Aku benar-benar tak habis pikir…
Yah mungkin juga salahku hingga kita seperti sekarang ini. Aku terlalu egois dengan pendapatku tentang pacarmu itu. Aku terlalu mencampuri urusanmu. Maafkan aku… Aku benar-benar minta maaf…

Kau dan R akan selalu jadi saudara terbaik dalam hidupku.

“Kebersamaan kita akan selalu menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan. Karena kalian adalah anugrah terindah yang pernah kumiliki. Aku akan mengenang kalian hingga ujung waktu. Kita selalu saling menyemangati agar bisa melompat lebih tinggi. Semoga kita selalu bisa menjadi sahabat sejati ya!”



Orang yang akan selalu menganggapmu sahabat,

-nciiz13389-

Selasa, 17 Januari 2012

Mengapa dan Jempol dan Bertanya??

Lamongan, 17 Januari 2012


Dear @PosCinta,

Sebenarnya aku tidak tau mengapa aku mengirimkan surat ini padamu. Iya, mengapa? Nah, mengapa, itu adalah pertanyaan yang jawabannya karena. Dan jawaban karena adalah suatu jawaban yang global, universal, luas, dan tak berbatas. Tapi disini aku akan mencoba menjawab dan meringkasnya menjadi sebuah kalimat dan jawaban yang pas, tepat dan akurat. (mulai nggak jelas)

Sebenarnya aku mau acungkan dua jempol tangan yang aku punya untukmu, dan beberapa jempol tangan lain hasil dari pinjam ke orang-orang dipasar. Mengapa aku mengacungkan jempol-jempol yang berbagai macam warna dan rasa itu kepadamu? #eh
Karena aku salut akan usahamu menyentil semangat menulis generasi penerus bangsa Indonesia yang unyu-unyu (opo ae see.. [_ _”]). Aku rasa sebuah hal positif, yang akhirnya menggerakkan hati manusia-manusia budiman dan berbudi pekerti luhur itu untuk mulai menulis. Belajar menulis memang harusnya sejak dini (semoga si dini tidak marah namanya kucatut disini), tapi tidak ada kata terlambat untuk belajar tho? Itulah yang membuatku semakin unyu-unyu untuk mengikuti tantangan #30HariMenulisSuratCinta darimu, walaupun alhasil mungkin yang ku tulis bukanlah surat cinta... (aku tak bisa membuatnya, mohon dimaklumi. bisa kan? HARUS bisa!)

PosCinta…

Sebenarnya aku ingin bertanya, mengapa namamu PosCinta? Mengapa Cinta? Padahal ‘kan cinta itu adalah sebuah perasaan yang abstrak yang terasa dalam hati dan dicerna otak sehingga menghasilkan tindakan riil yang terkadang juga sangat abstrak (???). Mengapa tidak “PosKantor”, “PosKotak”, “PosKilat”, “PosCard”, “PosKamling”, “PosYandu”, atau Pos-Pos lainnya? Mengapa? Mengapa oh mengapa?? (semakin nggak jelas...)

Baiklah, loncat ke bagian selanjutnya.

Aku sudah menjabarkan alasanku mengapa menulis surat padamu. Lalu sebenarnya apa jawabannya? Karena aku ingin mengacungkan jempol, ataukah karena aku ingin bertanya? Ahh.. Terserah lah. Semua-semua saja itu untukmu. Yang penting PosCinta mengerti, dan harus mengerti! (^.^)



Hormat grak maju jalan,
dari makhluk planet,


@ChieznAngel_507



NB: Pertanyaanku tadi tolong dijawab. Hati-hati saja jika PosCinta tidak mau menjawab! Iya! Hati-hati saja! Karena nanti jarimu bisa terluka alau tidak hati-hati memotong bawangnya. Jika sudah selesai segera berikan ke mama di dapur.

Senin, 16 Januari 2012

Rindu

Dek, apa kabarmu disana? Kamu sedang apa sekarang? Pasti kau sekarang sudah bahagia sekali ya?

Keluarga kita juga alhamdulillah baik-baik saja.
Bapak masih seperti dulu, selalu berkutat dengan kerjaannya. Berusaha melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya. Banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita. Rambut Bapak sekarang sudah semakin jarang yang berwarna hitam Dek. Guratan diwajahnya semakin terlihat. Menegaskan bahwa beliau benar-benar memikirkan banyak hal. Mbak tau, itu pasti karena memikirkan kebahagiaan keluarga kita. Kasihan Bapak…

Ibuk juga semakin terlihat tua Dek. Nggak sesegar dulu, meskipun buat Mbak beliau masih terlihat cantik, seperti dulu. :)
Ibuk sekarang lagi sakit. Mungkin kecapekan ngurus dan mikirin rumah soalnya tahun ini kita nggak punya pembantu. Mbak dirumah sih, bantu-bantu beliau. Tapi Adek tau sendiri kan Ibuk orangnya paling nggak tahan berdiam diri. Masih saja bertahan dengan "perfectionisme" beliau. Selalu melakukan semuanya sendiri karena nggak puas dengan kerja orang lain. Akhirnya kerepotan sendiri. Ibuk udah nggak terlalu sering marah-marah dengan nada tinggi seperti dulu. Tapi kalo kesel sama Bapak, pasti Dek Henry sama Mbak yang jadi pelampiasannya. Kena omel terus.. Hiks..hiks..hiks.. :'(

Dek Henry sekarang udah gede lho Dek. Walaupun masih kelas 6 SD tapi badannya jumbo banget! Dia nggak pernah mau makan sayur sih. Maunya makan pake ayam goreng thok. Dia sekarang juga ikut Sekolah Sepak Bola disini. Sebentar lagi dia mau ikut seleksi untuk masuk Persela Junior. Keren kan ya adek kita itu? Dia pengen jadi pemain bola professional. Dan seperti biasa, Bapak ma Ibuk berselisih paham tentang itu. Adek pasti sudah paham karakter Bapak ma Ibuk kita kan? :)

Mbak disini alhamdulillah baik-baik aja Dek. Mbak udah lulus kuliah lho. Sekarang dibelakang nama Mbak udah ada gelarnya. Sayangnya pas wisuda kemarin adek gak bisa datang ya. Walaupun begitu Mbak yakin Adek pasti tau. Iya kan? :)
Tapi Mbak masih belum dapat kerja Dek. Kata Bapak, itu karena Mbak belum ada niat bener-bener dalam hati untuk cari uang. Hehehe… Bapak bener. Tapi sekarang Mbak udah niat koq. Mbak udah serius cari kerja. Mbak sadar, Mbak kan anak pertama. Meskipun Mbak perempuan, tapi kan Mbak adalah calon pengganti Bapak sebagai tulang punggung keluarga kalo nanti Bapak sudah nggak mampu. Mbak pengen membahagiakan Bapak dan Ibuk kita Dek. Selama ini mereka sudah banyak sekali berkorban untuk Mbak dan Dek Henry. Mbak pengen bisa membiayai mereka berangkat haji. Adek juga pasti pengen melihat mereka didepan Ka’bah kan?

Mbak rindu sekali dengan Adek. Rindu plerak-pleroknya mata Adek, rindu wajah polos Adek, rindu ketawa Adek yang memperlihatkan gigi kelinci Adek, rindu tingkah-tingkah konyol Adek. Datanglah ke mimpi Mbak sekali-sekali...:'(

Kemarin tanggal 15 Januari 2012. Gak terasa ya udah 10 tahun Adek pergi meninggalkan kami semua. Adek tau nggak, kemarin Mbak ngerasa hampa. Nggak bersemangat ngapa-ngapain. Sejak kepergian Adek semuanya berubah...

Dek Henry 2 hari yang lalu minta buka foto-foto jaman dulu. Disitu ada fotomu Dek. Sejak Adek masih bayi, sampai detik-detik terakhir sebelum Adek pergi. Jujur Mbak sedih. Sampai Mbak langsung masuk kamar menyembunyikan air mata Mbak yang menetes biar Ibuk dan dek Henry nggak lihat. Suara Ibuk terdengar bergetar ketika beliau menceritakan ke dek Henry dimana dan kapan foto-foto itu diambil. Jelas sekali beliau juga sangat merindukan Adek, anak kesayangan Ibuk. Mungkin karena akhir-akhir ini Adek ga pernah datang lagi ke mimpi Ibuk. Padahal kan sebelumnya Adek sering mengunjungi Ibuk lewat mimpi kan ya? Kalo Bapak, beliau tidak ikut buka-buka foto. Beliau dikamar, main game. Beliau seakan gak peduli, tapi Mbak tau Bapak sebenarnya juga sangat merindukan Adek. Hanya saja mungkin Bapak nggak mau terlihat sedih didepan kami. Yang harus Adek tau, meskipun adek udah nggak disini, udah nggak saa-sama kami lagi, tapi Adek tetap ada dihati kami. :')

Kadang rindu kami ke Adek benar-benar tak bisa dibendung. Tapi kami sudah mengikhlaskan Adek koq. Karena kami percaya, disana, di sisi Allah, Adek pasti jauh lebih bahagia daripada tetap disini bersama kami. Allah pasti memberikan Adek tempat di surga. Surga itu indah sekali kan Dek? :')
Semoga nanti jika sudah saatnya, Bapak, Ibuk, dek Henry dapat bersamamu disana. Mbak? Entahlah.. Mbak nggak janji ya bisa menyusulmu ke surga. Tapi Mbak akan berusaha agar Allah mau memberikan Mbak tempat disana nanti.

Tunggu kami ya Dek! Sampai ketemu nanti.. :’)



Lamongan, 16 Januari 2012
Yang selalu menyayangimu,

Mbakmu (^.^)


Backsound: Caffein – Kau yang Telah Pergi

Minggu, 15 Januari 2012

Untuk Keluarga Rossoneri

Lamongan, 15 Januari 2012


Dear misioner,

Chelamad chore chemand-chemaaand.. Apa kabar? Miss yu soooo…. *kiss kiss kiss*

Gak terasa sudah seminggu aku pulang. Kalian tau nggak apa yang ada dalam otakku sekarang? Aku sedang mencari tau gimana caranya menculik Doraemon. Kenapa? Soalnya aku pengen pinjem pintu kemana saja biar aku bisa ke Malang nemuin kalian! Kangeeeennnn… Apalagi kemarin adalah malam minggu. Biasanya kan setiap malam minggu aku lewati dengan nyangkruk bersama kalian. Curhat-curhatan, maen ceki rame-rame, sing a song gila-gilaan, dan akhirnya begadang sampe tidur-tiduran di beskem tercinta. Sedangkan kemaren, aku duduk sendirian dikamar rumahku. Duduk didepan leptop sambil buka-buka album foto kegiatan kita.. T.T *melas*

Senin dini hari nanti ada agenda nobar Derbi Milan. Pasti disana rame banget yak? Apa lagi nanti nobarnya juga bareng anak ICI n MN. Pasti seru!! Aku pengen banget datang. Treak2, ngechant bareng kalian. Tapi apa daya, aku harus berbakti pada orang tua dulu sementara. :’(
Saat aku berkencan dengan Tuhan, aku selalu berterimakasih sekali telah dipertemukan dengan kalian. Mungkin yah memang hanya dalam hitungan bulan saja aku benar-benar dekat dengan kalian, tapi jujur, itu adalah bulan-bulan bersama kawan yang menyenangkan selama 4 tahun aku tinggal di Kota Malang.

Aku selalu berpositif thingking tentang kalian, meski kadang ada fakta-fakta yang sedikit menyakitkan. Tapi nevermind. Karena aku percaya, kita ditakdirkan bertemu untuk bersaudara. Dan saudara tak sepantasnya berpikiran negative tentang saudaranya. Maka dari itu aku tak mau. 

Aku ingin kalian tau, aku sangat menyayangi kalian. Maafin aku ya kalo selama kita dekat aku selalu saja merepotkan atau bertingkah yang membuat kalian sebel. Dan terimakasih atas kebahagiaan yang kalian berikan padaku. Jujur, aku benar-benar bahagia.
Semoga kita bisa ketemu lagi dilain kesempatan yak! *kiss kiss kiss* *peyuk atu-atu*

I Love U my missioner… (@MIsezNgalamRaya @nggeme @Just_Nuy @ririinn @marconico12 @fikky7sins @wilzaCadabra @Yancelotti @Doank_Acunha19 @disyalicious @yeyiowet @Rinzaghi09 @_siswo @DD9_Gallagher @mario_bross29 @diech17 @cimot18 @imeesyalala @danysocieto @cassanOLin @SomanDaya @Agielgrjhfghdfg @f4uzi_milanisti @daniLogys)



With Love,

Chiezna

Sabtu, 14 Januari 2012

Tentang Cinta Pertama

Dear @Sheilaon7....

1999, kira-kira ditahun itu aku pertama kali mengenalmu. Berawal dari sepupuku yang tiap pagi menyanyikan salah satu lagu milikmu. "Pegang erat pinggangku saat kita melaju diatas dua roda dendangkan serta lagu kesayanganmu seperti sediakala dimana kita terangkai bersama." Tiap sampai pada lirik ini aku selalu tertawa. Kamu tau kenapa? Karena dia sampai mangap-mangap kehabisan nafas. Hahahaha...
Karena hampir setiap pagi dia menyanyikan lagu itu, lama-lama aku menikmatinya. Lirik lagunya gokil-gokil. Musiknya enak didengar, dan aku menikmatinya. Itu adalah pertama kalinya aku tertarik dan menyukai lagu dan musik.
Pada suatu hari aku tanya sepupuku: "Sheila On 7 tu yang mana sih Yan?", dan dia jawab: "Makanya mbak, jangan nonton kartun mulu. Nanti deh aku kasih tau."
Maklum, saat itu kan aku masih ingusan. Masih kelas 5 SD. Imut kan?? :p
Akhirnya pas menjelang maghrib, di salah satu TV swasta memutar video klip sebagai jeda maghrib (jaman dulu nggak jarang sekali kan TV yang menyiarkan adzan maghrib?). Divideo klip itu ada adegan mbak-mbak lewat sambil menuntun sepedanya melewati 5 orang cowok. Dan kelima cowok itu memandang si mbak terpesona. Saat itulah sepupuku ngasih tau, yang ada di layar kaca itu adalah Sheila On 7, di klipnya yang berjudul "Perhatikan Rani!".
Aku melihat klip itu tanpa berkedip (hiperbola dikit gak apa2 ya..) dan saat itulah aku melihat seseorang yang berambut gondrong yang berperan sebagai pemuja mbak2 tadi. Kata sepupuku itu vokalisnya, namanya Duta. Sumpah aku kesengsem berat.
Tiap hari aku mantengin TV, berharap ada klip darimu lagi yang diputar, hingga aku bisa melihat kak Duta lagi.
Sejak saat itu aku terobsesi dengan kamu! Aku beli kasetmu. Aku berburu poster dan stikermu. Aku nabung hanya buat beli majalah edisi khusus Sheila On 7. Aku hafal biodata masing-masing personelmu, apa yang mereka suka, apa yang tidak mereka suka, kebiasaan mereka, bahkan aku selalu berburu berita tentangmu. Aku jadi maniak!
Seiring dengan berjalannya waktu, aku semakin bertumbuh. Semakin lama, aku juga semakin terobsesi denganmu. Kekagumanku pada sosok Kak Duta juga semakin besar.
Saat kak Duta menikah, aku sempat kehilangan semangat. Setiap hari murung, dan sering menangis tiba-tiba. Yaa Tuhaaaaaan... Mungkin aku gila.
Lama kelamaan aku berusaha move on. Aku berpikir, mungkin itu hanya kekecewaan seorang fans pada idolanya. Aku berhenti sampai situ. Tapi ternyata aku salah. Hidupku sudah terpengaruh sangat besar oleh seorang Duta. Mulai dari asesoris (gelang hitam di lengan kiri yang tak pernah dilepas), dimana aku ingin kuliah (Mekanisasi Pertanian UGM), hingga bertahun-tahun kemudian aku masih selalu tiba-tiba semangat ketika mendengar suara kak Duta. Bahkan (mantan) pacarku sempat cemburu berat dengan kak Duta karena dia selalu berada diurutan setelah kak Duta dalam hidupku.

Kak Dut, kamu tau nggak, saat pertama kali kita ketemu pas kakak manggung di malang 26 Oktober 2011 kemarin, aku berasa terbang. Sumpah seneng banget. Melihat wajah kakak saja membuat pipiku memerah dengan sendirinya, apa lagi pas "salim" ke kakak waktu kakak mau balik ke Jogja. Berasa tanganku gak mau ku cuciiiii.... >.< Saat itu baru aku sadar, selama sepuluh tahun ini, ternyata aku telah jatuh cinta pada kak Duta. Dan kak @Duta507 adalah cinta pertamaku.

Selasa, 10 Januari 2012

Untukmu

Jika membutuhkan pengorbanan untuk memunculkan malam,
maka akan ku berikan separuh nyawaku agar gelap datang dan lelap tidurmu disana.
Jika mentari enggan bersinar esok pagi,
akan kuberikan separuh nyawaku yang lain agar ia mau berbagi sinarnya denganmu hingga tumbuh sepucuk semangat tuk jalani hari.
Ketika tak ada lagi nyawa yang bisa kuberikan pada malam agar ia datang dan pada mentari agar ia bersinar,
mungkin hanya seutas doa yang bisa kupanjatkan agar Allah mau memberikan bahagiaku untukmu..

Minggu, 08 Januari 2012

This Is Me ! ! !

Chiezna itu hanyalah seorang perempuan dengan jiwa bocah.
Bingung dengan arah dan tujuan pribadi, hingga terkadang terjebak dengan situasi yang diciptakan sendiri.
Chiezna itu seperti air mengalir dan berubah bentuk, berhembus kesana kemari seperti angin, dan panasnya seperti api.
Chiezna tak pernah akur dengan cinta dan hati. Selalu berselisih pergi dengan helaan nafas dalam sebagai akhir. Mengukir asa penuh imaji luas tergambar. Dan berharap semua kan segera mendapat jawaban.
Tak pernah ragu menudingkan jari terhadap yang dihadap, dan tak pernah malu untuk member manis pada yang diharap.
Chiezna hanya sedang bertumbuh, merentangkan dahan dan merimbunkan dedaunan.
Menatap teriknya mentari, dan berpesta ditengah guyuran hujan.
Tanpa banyak lagi kata terumbar makna, inilah saya!!

NB: Maap perkenalannya telatttttt!!! :p